Denpasar (ANTARA News) - Megawati Soekarnoputri, calon presiden dari PDI-P, menyatakan keprihatinannya soal sejumlah kenyataan terhadap satu "komisi" yang bertugas memberantas korupsi di Tanah Air.
"Tidak bisa seseorang atau lembaga mengurangi kekuatan komisi itu. Bagaimana kita bisa memberantas korupsi kalau komisi itu dilemahkan," katanya dalam kampanye putaran terakhir pemilihan presiden 2009-2014, di Lapangan Kapten Japa, Denpasar, Sabtu petang.
Megawati berada di Bali sejak semalam (26/6) bersama calon wakil presidennya, Prabowo Soebijanto, setelah sebelumnya berada di Pulau Jawa untuk berkampanye. Megawati hadir di panggung setelah Prabowo Soebijanto muncul.
Seperti biasanya jika ke Bali, massa pendukung mengelu-elukan anak kedua Proklamator Bung Karno itu. Bahkan massa setengah mengancam kepada panitia pelaksana kampanye agar mempercepat kehadiran Megawati dan rombongan.
Selain dengan calon wakil presidennya, dia juga didampingi adik kandungnya, Sukmawati Soekarnoputri, bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini Suwandi, dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, serta Ketua DPD PDIP Bali, Cok Ratmaka.
Dalam kampanyenya itu, terdapat pembagian tugas mengangkat issu kampanye. Prabowo mengemukakan berbagai hal terkait subsidi banyak komoditas bagi masyarakat dan hal-hal lain yang langsung menyentuh kepentingan rakyat kecil.
"Kenapa saya menandatangani surat tentang komisi itu pada saat saya menjadi presiden? Karena saya tidak suka masih ada korupsi di Indonesia," katanya dengan irama datar. Selama menyatakan tema kampanyenya itu, tidak sekalipun dia menyatakan secara tegas identitas "komisi" yang dimaksudkan itu.
Megawati Soekarnoputri merupakan presiden Indonesia yang menandatangi keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2002. Komisi itu baru memperlihatkan kiprahnya setahun sebelumnya, karena selama itu masih dibayangi kesulitan administrasi dan sejumlah masalah lain.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009