Jakarta (ANTARA News) - Daya tampung SMA dan SMK negeri di DKI Jakarta dipastikan tidak akan mencukupi untuk 132.697 siswa SMP yang lulus tahun ini.
"Daya tampung sekolah negeri hanya sekitar 35 persen," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi di Jakarta, Jumat.
Kapasitas itu hanya cukup untuk sekitar 46.444 siswa sementara sisanya atau 86.253 siswa terpaksa masuk ke SMA atau SMK swasta.
Meskipun demikian, Taufik menyebut bahwa secara total, jumlah sekolah SMA dan SMK cukup untuk menampung seluruh lulusan SMP.
"Dengan bantuan sekolah SMA atau SMK swasta, semua lulusan pasti akan tertampung," katanya.
Jumlah SMA negeri adalah sebanyak 157 sekolah yang dapat menampung 30.972 siswa sementara SMK negeri berjumlah 64 sekolah yang dapat menampung 15.993 siswa.
Sementara sekolah swasta di DKI berjumlah 381 SMA dan 512 SMK.
Jadwal penerimaan siswa SMA dan SMK untuk tahun ajaran 2009/2010 adalah pada tanggal 1-3 Juli mendatang, pukul 08.00-15.00 WIB dan dilakukan pendaftaran gelombang kedua pada 10 Juli.
"Tahap kedua dilakukan jika ada bangku kosong sehingga pada 13 Juli semua siswa dapat sekolah untuk ajaran baru," kata Taufik.
Pendaftaran sekolah tidak dipungut biaya atau gratis sehingga Taufik menekankan kepada para orang tua murid untuk melaporkan adanya pungutan maupun jual beli bangku sekolah.
"Kami akan turunkan tim dari dinas, suku dinas hingga kecamatan untuk melakukan pemeriksaan," katanya.
Peluang terjadinya pungutan liar (pungli) disebut Taufik sangat minim karena pendaftaran siswa dilakukan dengan cara real time online system.
Dengan komputerisasi pendaftaran, Taufik menyebut hal itu menjamin transparansi dimana pendaftaran bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat.
Pendaftaran online juga disebutnya akuntabel sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan kompetitif karena pendaftaran dilakukan dengan seleksi nilai hasil ujian nasional.
(*)
Pewarta: Ardianus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009