Jakarta, (ANTARA News) - Berbagai cara ditempuh Pemprov DKI untuk menstrilkan jalur busway Transjakarta, yang terbaru adalah dengan memasang pagar di seluruh sisi jalur.
Nantinya pagar itu akan memisahkan jalur busway dengan jalur kendaraan lainnya. Saat ini, pemisahan jalur bus khusus itu dengan kendaraan lain hanya menggunakan separator.
"Dengan cara dipagar, manfaatnya sangat besar. Jalur bisa steril, bus bisa datang ke halte tepat waktu," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto di Jakarta, Jumat.
Dengan medirikan pagar setinggi kira-kira 50 sentimeter, diharapkan dapat mencegah pengguna kendaraan memasuki jalur busway yang seyogyanya memang tidak boleh dilalui.
Sebelumnya, Pemprov DKI telah mencoba mensterilkan jalur busway dengan memasang portal diujung jalur.
Namun setelah melakukan ujicoba pemasangan portal di Kwitang, Jakarta Pusat, selama satu bulan, program itu tidak dilanjutkan lagi.
Menurut Wagub, sterilisasi jalur busway sangat penting untuk menjamin kedatangan bus tepat waktu.
Jika bus datang tepat waktu, diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang di halte-halte pemberhentian.
"Kalau jumlah armadanya sudah cukup, asal datang tepat waktu, tidak kena macet," ujar Wagub.
Hal itu terbukti dengan menumpuknya bus di lapangan parkir IRTI Monas pada siang hari.
Koridor III Kalideres- Harmoni disebut Wagub termasuk jalur yang sering diterobos kendaraan pribadi sehingga kemungkinan koridor itu yang akan diprioritaskan untuk dipasang pasar.
Kepala BLU Transjakarta Daryati Asrining Rini menyebut pemagaran jalur busway di kedua sisi cukup efektif untuk menghadang kendaraan pribadi yang akan menerobos jalur itu.
Rini meyebut koridor yang perlu dipagar antara lain Koridor III Kalideres-Harmoni, koridor VI Ragunan-Kuningan serta koridor VII Kampung Rambutan-Kampung Melayu.
"Selain pemagaran, yang perlu ditekankan juga pemasangan kembali separator yang banyak bolong. Itu juga bisa mencegah masuknya kendaraan lain," katanya.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009