"Jadi mungkin tanggal pelaksanaannya 2-14 Oktober 2021. Pembukaan hari Sabtu. Itu waktu paling ideal karena tidak bentrok dengan Olimpiade di Juli-Agustus dan SEA Games di November," kata dia saat dihubungi media, Kamis.
Seusai Presiden Joko Widodo memutuskan menggeser jadwal pelaksanaan PON, Suwarno mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kemenpora melaporkan informasi terkait perkembangan terakhir di Papua, mulai dari pembangunan venue, persiapan akomodasi, dan peralatan.
KONI Pusat pun, menurutnya, akan langsung menyusun penyesuaian-penyesuaian yang meliputi beberapa hal seperti pengecekan keabsahan atlet, 'entry by name', hingga tahapan kualifikasi beberapa cabang olahraga yang belum tuntas.
Baca juga: PUPR akan perpanjang konstruksi infrastruktur PON XX Papua hingga 2021
"Juli ini seharusnya ada pertemuan CdM kedua, lanjut delegation registration meeting (DRM) untuk mengecek keabsahan atlet, lalu entry by name seharusnya selesai pada 20 April ini. Tapi melihat kondisi saat ini dan sudah diputuskan mundur. Maka tahapannya akan kita tata lagi pekan depan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan menunda pelaksanaan PON Papua yang seharusnya digelar pada 20 Oktober-2 November hingga Oktober tahun depan. Namun pemerintah belum menentukan tanggal penyelenggarannya.
Pemilihan waktu untuk diundur ke Oktober tahun depan itu telah disesuaikan agar tidak bentrok dengan multievent olahraga internasional lainnya seperti Piala Dunia U-20 (Mei-Juni 2021), Olimpiade Tokyo (Juli-Agustus), dan SEA Games Vietnam (November).
Baca juga: Perpani dukung keputusan pemerintah soal penundaan PON Papua
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020