Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak 16 anggota Yonif Rider Khusus 136/Tuah Sakti Kompi Senapan A, Tembeling, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) karena diduga melakukan kontak dengan seorang rekannya yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.
Pemeriksaan cepat dilakukan oleh tim medis di halaman Barak 1 Kompi Senapan, Kamis. Barak itu digunakan sebagai tempat isolasi 16 orang tentara tersebut.
Sejumlah anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri memantau pemeriksaan cepat tersebut. Seluruh anggota Yonif Rider Khusus 136/Tuah Sakti Kompi Senapan A Tembeling tampak masih muda, dan dalam kondisi sehat.
Baca juga: RS Bhayangkara buka layanan "drive thru screening rapid test" COVID-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, seorang anggota Yonif Rider Khusus 136/Tuah Sakti Kompi Senapan A Tembeling sekitar sembilan hari lalu dirawat.
Saat ini, pasien itu dirawat di RSUP Kepri.
Sementara anggota TNI yang pernah kontak dengan pasien itu diperiksa dengan rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Upaya itu dilakukan dalam rangka mencegah transmisi lebih luas.
Ia juga memuji pihak Yonif Rider Khusus 136/Tuah Sakti Kompi Senapan A yang bergerak cepat mengkarantina anggotanya yang melakukan kontak dengan PDP.
"Jika ada satu di antara mereka yang reaktif, maka seluruhnya akan diambil swab untuk dites PCR," ujarnya.
Kondisi kesehatan 16 anggota TNI itu sehat, hanya ada tiga orang mengalami batuk. "Kami berharap seluruhnya negatif atau nonreaktif," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bogor lakukan "rapid test" secara acak di Pasar Bogor
Baca juga: 2.300 warga Bangli harus di-rapid test karena transmisi lokal COVID-19
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020