Jakarta (ANTARA News) - Capres Megawati Soekarnoputri mengatakan, harus ada peraturan yang mengatur tentang lulusan perguruan tinggi mendapatkan pekerjaan secara layak.

Pernyataan Mega tersebut menjawab pertanyaan moderator debat capres, Aviliani, tentang rendahnya daya serap dunia kerja atas pengangguran terdidik. Acara debat capres itu disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta, Kamis malam. .

Menurut Aviliani, saat ini sekitar 50,3 persen pengangguran di Indonesia adalah pengangguran terdidik dan hal itu dikarenakan rendahnya daya serap dunia kerja.

Menjawab persoalan tersebut Megawati mengatakan, banyaknya pengangguran terdidik yang terjadi saat ini lebih dikarenakan universitas kurang melakukan tinjauan lapangan.

Sehingga universitas tidak mengetahui secara pasti kebutuhan pasar atau dunia kerja dan akibatnya antara peluang dan ketersediaan tenaga kerja tidak sesuai.

Dengan demikian, perlu adanya pembenahan untuk mensinkronkan antara pendidikan tinggi dan kebutuhan lapangan kerja.

Selain itu, kata dia, para pemuda cenderung memilih kerja di daerah perkotaan. Padahal Indonesia terdiri dari ratusan pulau, yang tentunya merupakan potensi besar untuk menyerap tenaga kerja.

Dengan demikian, kata dia, perlu adanya aturan bahwa calon tenaga kerja seperti dokter-dokter muda yang baru lulus dan bersedia ditempatkan di daerah pedalaman, diberikan gaji yang berbeda dengan yang ditempatkan di perkotaan.

Dalam kesempatan itu, Mega juga berjanji akan mengubah Undang-Undang Tenaga Kerja yang selama ini masih menjadi topik perdebatan antara pengusaha dan buruh.

Menurut Mega, UU ketenagakerjaan yang mulai diberlakukan pada saat dia menjabat sebagai Presiden di tahun 2003, masih banyak kekurangan.

"UU ketenagakerjaan harus direvisi, terutama tentang keberadaan karyawan lepas yang kurang mendapatkan keadilan," kata dia.

Salah satu cara yang akan ditempuh untuk memperbaiki undang-undang tersebut adalah dengan cara melakukan pertemuan tiga pihak (tripartit).

Pada akhir perdebatan, Megawati menegaskan bahwa dirinya bersana Capres Prabowo Subianto akan mengentaskan kemiskinan dan menyelesiakan permasalah pengangguran.

Program unggulan yang bakal dilakukannya yaitu, program gotong royong dari rakyat dan untuk rakyat sehingga kemandirian bangsa bisa segera diwujudkan.

Debat capres yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kali ini merupakan debat yang kedua kalinya dari jadwal debat tiga kali.

Menurut Ketua KPU Hafiz Anshary, debat di televisi akan dilaksanakan lima kali, tiga kali untuk capres dan dua kali cawapres.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009