Jakarta (ANTARA News) - Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan tiga agenda utamanya untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran selama lima tahun mendatang yaitu peningkatan perekonomian, program pro rakyat langsung dan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MGD`s).

Hal itu dikemukakan capres "incumbent" tersebut dalam debat calon presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di salah satu studio televisi swasta di Jakarta, Kamis malam.

Yudhoyono mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi setidak-tidaknya harus tumbuh hingga 7 persen untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Kita juga harus mendorong sektor riil, infrastruktur, sehingga pengangguran dapat berkurang," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dengan mendorong pertumbuhan di sektor riil dan infrastruktur maka akan tercipta lebih banyak peluang pekerjaan.

Pertumbuhan di sektor riil, lanjut dia, juga akan meningkatkan daya beli yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Yudhoyono juga mengatakan akan meningkatkan investasi, revitalisasi pertanian serta perekonomian pedesaan untuk mengurangi kemiskinan yang separuhnya berada di daerah pedesaan.

Dalam penyampaian visi dan misinya selama lima tahun mendatang jika kembali terpilih sebagai presiden untuk periode 2009-2014, Yudhoyono kembali mengemukakan sejumlah keberhasilan dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintahannya untuk mengatasi kemiskinan.

Ia mengatakan bahwa pemerintahannya telah melakukan program peningkatan ekonomi dan melakukan intervensi pada program-program pengentasan kemiskinan.

Yudhoyono menyebutkan mengenai Bantuan Langsung Tunai (BLT), beras bagi rakyat miskin, pemberdayaan masyarakat desa dan kecamatan dengan PNPM Mandiri dan mendorong usaha kecil melalui KUR.

Yudhoyono yang malam itu mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna ungu itu juga mengemukakan, keberhasilan pemerintahannya mengurangi dampak krisis global beberapa waktu terakhir.

Ia juga mengatakan bahwa upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran tidak dapat dilakukan dengan serta merta, bahkan oleh negara-negara dengan perekonomian yang relatif lebih maju.

Berbeda dengan debat capres putaran pertama yang bertema "Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih dan Penegakan Supremasi Hukum", debat capres putaran kedua ini bertema "Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran".

Pada debat capres putaran kedua yang dilaksanakan di studio salah satu televisi swasta, KPU mengubah aturan debat.

Penyampaian visi dan misi dari setiap calon diperpendek menjadi tujuh menit dari sebelumnya selama 10 menit.

Selain itu, pada debat capres yang dimoderatori oleh pengamat ekonomi Aviliani dilakukan pendalaman pertanyaan kepada setiap calon.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009