Pembangunan jalan tersebut, untuk mendukung percepatan ekonomi terutama memperlancar arus barang dan manusia di berbagai daerah yang dilintasi

Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bakal mengembangkan Jalan Lintas Barat sebagai upaya mendukung pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi Kalsel.

Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel Abdul Haris di Banjarbaru, Kamis, mengatakan rencana pembangunan Jalan Lintas Barat Poros II tersebut yaitu jalan yang melintasi Jalan Kabupaten Barito Kuala-Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tabalong.

Jalan Lintas Barat tersebut, tambah Sekda, sebagai upaya untuk mengembangkan perekonomian daerah khususnya kawasan pertumbuhan ekonomi di daerah Banua Enam.

"Pembangunan jalan tersebut, untuk mendukung percepatan ekonomi terutama memperlancar arus barang dan manusia di berbagai daerah yang dilintasi," katanya.

Selain Jalan Poros Barat, juga dikembangkan infrastruktur di sekitar Pelabuhan Internasional Utama Mekar Putih, yang juga masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih.

Pemerintah juga bakal melanjutkan pembangunan jalan bebas hambatan Banjarbaru-Batulicin dan jalan tol Batulicin menuju kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kemudian jalan lintas provinsi yang bakal menghubungkan lintas Kalsel dan Kalimantan Tengah juga jalan Halong - Manggalau.

Di sektor perdagangan, Pemprov Kalsel bakal membangun pasar induk dan pusat distribusi regional serta mendukung pembangunan kawasan ekonomi baru Sengayan.

Pada sektor pertanian dan peningkatan produksi pangan, tambah Sekda, juga bakal dibangun bendungan Kusan dan bendungan Riam Kiwa.

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rifki Karsayuda dalam Musrenbang RKPD 2021 yang diselenggarakan Bappeda Kalsel secara online pada Selasa (28/4) menyampaikan komitmennya membantu rencana pembangunan Jalan Poros Barat dari Hulu Sungai menyambung ke Marabahan, Margasari hingga daerah Kalua Kabupaten Tabalong.

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, yang menyatakan siap membantu pembangunan jalan poros tersebut.

Hanya saja, tambah dia, rencana pembangunan itu masih terkendala pada pembebasan lahan sepanjang 96 kilometer, yang hingga kini belum bisa dituntaskan.

"Saya sudah berupaya menemui beberapa bupati terkait, namun mereka menyatakan berat untuk mengalokasikan anggaran pembebasan lahan tersebut," katanya.

Namun demikian, tambah Rifky, ini menjadi tantangan dan bila jalan tersebut terwujud bakal menjadi sejarah baru bagi Kalsel, dalam pembangunan akses baru jalan di daerah ini.

"Menteri PUPR siap duduk bersama untuk membahas rencana pembangunan jalan Poros Barat ini," katanya.

Baca juga: Jalan bebas hambatan Kalsel diharapkan fungsional 2020
Baca juga: Jalan tol Kalsel-Kaltim juga segera dibangun
Baca juga: Dirjen beri perhatian akses jalan Bandara Syamsudin Noor Kalsel

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020