Jakarta (ANTARA News) – Ketua Umum Ormas Benteng Kedaulatan (BK), Farhan Effendy yang juga anggota tim sukses SBY-Boediono, meminta kalangan masyarakat tidak menggunakan isu suku, agama, ras, antaragolongan (SARA) dalam kampanye negatif pilpres 2009 untuk meraih kemenangan.

Farhan Effendy mengemukakan hal itu di Jakarta, Kamis, menanggapi maraknya selebaran gelap yang menyebutkan Ny Herawati Boediono bergama non-Islam.

Menurut Farhan, kampanye negatif (black campaign) yang menggunakan isu SARA sudah tidak tepat lagi untuk saat ini.

Ia menilai, isu agama yang digunakan dalam berpolitik justru akan membuat bangsa ini semakin mundur ke belakang karena rakyat tidak menggubris hal-hal seperti itu. Masyarakat akan menilai lebih arif dan bijaksana demi kepentingan bangsa ini.

Farhan mengajak para elit politik untuk berpolitik secara santun dalam pilpres. "Berpolitiklah dengan santun dalam pilpres ini, jangan menggulirkan isu SARA sebagai tamengnya," ujaranya.

"Kalau kita memang setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta menjunjung tinggi nilai demokrasi, mari kita dijaga dengan berkualitas. Jangan munculkan isu-isu SARA untuk menjelek-jelekan salah satu capres tertentu," katanya.

Farhan menegaskan, sangat tidak etis menggunakan isu agama untuk kepentingan politik, karena agama merupakan hak masing-masing individu yang dijamin dalam UUD 1945 dan Pancasila.

"Saya yakin bahwa Bu Herawati Boediono dari kecil memang beragama Islam," kata Farhan Effendy.

Pada kesempatan terpisah, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring yang juga pendukung pasangan SBY-Boediono menegaskan, bahwa Ny Herawati Beoediono adalah seorang muslimah yang telah mengikuti pengajian agama Islam bersama para ibu-ibu anggota PKS.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009