Sentimen positif dipicu oleh laporan kemajuan pengujian obat dari Gilead Sciences dan The Fed yang masih mendukung suku bunga acuan dekat nol

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat tajam mendekati level Rp15.000 per dolar AS jelang libur panjang akhir pekan ini.

Pada pukul 9.52 WIB, rupiah menguat signifikan 260 poin atau 1,7 persen menjadi Rp15.035 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan, sentimen cukup positif pagi ini di pasar keuangan global.

"Sentimen positif dipicu oleh laporan kemajuan pengujian obat dari Gilead Sciences dan The Fed yang masih mendukung suku bunga acuan dekat nol," ujar Ariston.

Sentimen positif lainnya, lanjut Ariston, yaitu harga minyak mentah yang menguat dan laporan laba perusahaan teknologi besar AS yang bagus seperti Facebook dan Microsoft.

Pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara pandemi dan data indeks aktivitas manufaktur China yang bertumbuh di April, juga menjadi sentimen positif bagi nilai tukar.

Menurut Ariston, sentimen positif tersebut memberikan indikasi awal ke pasar bahwa ekonomi global mulai pulih.

"Tapi pasar tetap waspada dengan perkembangan wabah dan dampak negatif ke perekonomian," katanya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.150 per dolar AS hingga Rp15.450 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat sejalan dengan positifnya mata uang kawasan
Baca juga: Gubernur BI sebut minat investor tinggi beli SBN mampu dongkrak rupiah
Baca juga: Rupiah tengah pekan menguat dipicu sentimen positif global

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020