Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X menganggap wajar munculnya "black campaign" selama Pemilu Presiden karena memang tidak bisa dihindari, namun diakuinya model kampanye seperti initidak proporsional dan hanya akan menjatuhkan citra capres-cawapres.

Oleh karena itu, semua tim kampanye Pilpres perlu menghindarinya dengan memokuskan diri pada kampanye yang "fair" dan sportif dengan tidak menyebar isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan untuk menjatuhkan citra pasangan tertentu.

Ia mengatakan, tim kampanye masing-masing pasangan capres-cawapres harus kembali ke aturan dan kesepakatan bersama capres-cawapres, sehingga dapat melakukan kampanye secara santun dan proporsional.

"Dengan demikian, kampanye yang dilakukan tidak membingungkan rakyat sebagai pemilih. Jika rakyat bingung akan berdampak jumlah golput akan bertambah karena mereka gamang akan mencentang atau tidak," kata Sultan di Yogyakarta, Kamis. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009