Beijing, (ANTARA News) - Amerika Serikat Kamis mengatakan, pihaknya merasa "sangat terganggu" oleh laporan penahanan pembangkang terkenal China Liu Xiaobo dan mengimbau agar dia dibebaskan.

"Pemerintah AS sangat terganggu oleh laporan-laporan bahwa Liu Xiaobo telah secara resmi ditahan dan didakwa dengan kejahatan serius," kata Richard Buangan, seorang juru bicara kedutaan AS di Beijing, kepada AFP.

"Kami imbau pemerintah China untuk membebaskan Tuan Liu dan menghormati hak-hak semua warga negara China, yang menyatakan keinginannya dengan cara damai mengenai kebebasan-kebebasan yang diakui internasional."

Media negara China Rabu melaporkan, bahwa polisi telah secara resmi menahan Liu, pemimpin di balik satu petisi yang menyerukan perubahan-perubahan demokratik di negerinya.

Penulis berusia 53 tahun itu ditahan Selasa untuk "tuduhan melakukan kegiatan agitasi yang bertujuan tindak subversi terhadap pemerintah dan menumbangkan sistem sosialis," kata kantor berita Xinhua, mengutip kepolisian Beijing.

Liu, yang terlibat dalam gerakan pro demokrasi di Lapangan Tiananmen 1989 yang ditumpas oleh militer, telah sejak lama berjuang melalui tulisan-tulisannya untuk hak-hak asasi manusia (HAM), demokrasi dan penegakan hukum di China.

Dia diajukan ke pengadilan pada Desember lalu setelah menandatangani Piagam 08, yang mengedarkan secara luas manifesto yang menyerukan reformasi-reformasi politik secara mendasar dan sesuai hukum terhadap China, yang didominasi sistem Partai Komunis.

Piagam tersebut juga menyerukan perlunya China menghormati HAM.

"Kami telah menyampaikan keprihatinan kami mengenai status Tuan Liu dan mengulangi kembali bahwa Beijing dan Washington akan melanjutkan apa yang akan dilakukan," kata Buangan.

Pada Rabu, Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi mengecam laporan-laporan mengenai penahanan tokoh pembangkang itu.

"Keputusan pemerintah China untuk secara resmi menahan Liu Xiaobopantas mendapat kecaman penuh dari masyarakat internasional," kata Pelosi.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009