rumah sakit ini dapat menampung sebanyak 108 pasien COVID-19

Solo (ANTARA) - RSUD dr Moewardi Surakarta memperluas ruangan untuk pasien corona atau COVID-19 menyusul prediksi lonjakan jumlah pasien pada bulan Mei 2020.

"Tepatnya pada hari Selasa kemarin kami meresmikan Ruang Melati I sebagai perluasan ruang perawatan COVID-19," kata Kepala Subbagian Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Surakarta Eko Haryati di Solo, Rabu.

Ia mengatakan perluasan tersebut dilakukan mengingat RSUD dr Moewardi merupakan rumah sakit rujukan tersier COVID-19 di Jawa Tengah.

"Ruang Melati I COVID-19 ini memiliki kapasitas total 57 tempat tidur dan dilengkapi dengan fasilitas ruang operasi, ICU, ruang bersalin, ruang perawatan bayi, anak dan dewasa, ruang hemodialisa atau cuci darah serta kamar jenazah semuanya khusus untuk pasien COVID-19," katanya.

Baca juga: RSUD Moewardi sosialisasi COVID-19 di ruang publik
Baca juga: Seorang PDP di RSUD Dr Moewardi Surakarta meninggal

Ruangan yang terletak di antaranya Posko Screening Covid dan Ruang Anggrek 1 tersebut, dikatakannya, termasuk zona merah dalam rumah sakit dan sesuai dengan standar WHO, yaitu memiliki pintu serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum.

"Seluruh ruangan di Melati I COVID-19 ini memiliki tekanan udara negatif menggunakan hepafilter untuk mencegah penyakit menyebar melalui udara atau keluar dari ruang isolasi dan menginfeksi orang lain. Dengan demikian, tidak akan ada udara yang keluar dari ruang isolasi dan mengkontaminasi udara di luar," katanya.

Sementara itu, perluasan ruang perawatan COVID-19 ini sebelumnya juga dilakukan di Ruang Anggrek 1, yaitu yang awalnya hanya memiliki dua tempat tidur, pada Maret lalu sudah diperluas hingga menjadi 51 tempat tidur.

"Dengan perluasan tersebut, saat ini rumah sakit ini dapat menampung sebanyak 108 pasien COVID-19 termasuk bayi dan anak-anak," katanya.

Baca juga: Ganjar cek ruang isolasi RSUD Moewardi dan edukasi pencegahan COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 di RSUD Moewardi Solo dimakamkan di Magetan

Terkait dengan meningkatnya kebutuhan alat pelindung diri seiring dengan perluasan ruangan tersebut, pihaknya tengah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan masker.

"Kelangkaan APD terutama masker bedah dan masker N95 saat ini masih menjadi perhatian khusus manajemen," katanya.

Baca juga: Kendaraan pribadi tanpa surat jalan dilarang masuk Jawa Tengah
Baca juga: Ganjar Pranowo siapkan Satgas "Jogo Tonggo" antisipasi warga kelaparan
Baca juga: Ditlantas Polda Jawa Tengah gunakan drone thermal pantau pemudik

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020