Cilacap (ANTARA News) - Keluarga Hj Juliyah mempertanyakan keberadaan dan kondisi Saefudin Zuhry yang tidak diketahui secara pasti sejak dibawa Densus 88 dari rumahnya di Dusun Tritih RT 1 RW 5, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (21/6) silam.

"Kami ingin mengetahui kondisinya dan di mana dia berada. Kasihan dia," kata ibunda Saefudin Zuhry, Hj Juliyah, di Nusawungu, Cilacap.

Menurut dia, anaknya tidak memiliki apa-apa karena hanya berjualan madu dan membuka pengobatan bekam di rumahnya sehingga tidak mungkin melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan.

Hal sama juga disampaikan paman Saefudin, Iskandar Idris. Ia meminta Mabes Polri segera memberikan keterangan terkait dugaan keterlibatan keponakannya dalam jaringan teroris.

"Tidak benar kalau Saefudin seorang teroris. Itu hanya tuduhan," katanya.

Terkait hal itu, kata dia, pihak keluarga melakukan upaya hukum dengan melaporkannya kepada Tim Pengacara Muslim (TPM) di Yogyakarta pada Selasa (23/6).

Menurut dia, laporan tersebut telah diterima dan ditandatangani oleh anggota TPM, Mirzen.

Saefudin Zuhry yang diduga sebagai anggota jaringan teroris, ditangkap Densus 88 pada Minggu pagi (21/6), sekitar pukul 09:00 WIB, di depan rumahnya seusai pulang dari pengajian.

Hingga saat ini pihak keluarga tidak mengetahui kondisi dan keberadaan Saefudin Zuhry.

Bahkan keberadaan istri Saefudin, Nurlela, yang saat penangkapan sedang mendatangi hajatan kerabatnya di Yogyakarta, hingga kini pun tidak diketahui. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009