Boeing menyatakan jadwal baru bagi penerbangan perdana dan pengiriman akan dibuat dalam "beberapa pekan" dan sementara itu tim Boeing 787 akan melanjutkan aspek lain uji coba.
Perusahaan pesawat tersebut mengatakan dalam satu pernyataan penundaan itu terjadi "akibat perlunya memperkuat satu bagian di dalam bagian samping badan pesawat tersebut".
Ditambahkannya, keperluan itu "diketahui selama uji coba rutin sesuai jadwal baru-baru ini pada pesawat uji coba statik berskala penuh".
Kepala Pelaksana Boeing Commercial Airplanes, Scott Carson mengatakan, penundaan tersebut adalah keputusan yang tepat.
"Pertimbangan harus diberikan pada penyelesaian sementara yang akan memungkinkan kami terbang sesuai jadwal, tapi kami akhirnya menyimpulkan bahwa tindakan yang tepat ialah mengembangkan, merancang, menguji-coba dan menggabungkan perubahan permanen pada bagian lokal yang memerlukan penguatan," kata Carson.
"Perubahan struktur seperti ini tidak umum dalam pengembangan pesawat baru, dan ini bukan masalah yang berkaitan dengan pilihan kami atas bahan atau pekerjaan pemasangan atau rakitan tim kami," katanya.
Boeing sebelumnya merencanakan Dreamliner yang banyak ditunda itu melakukan penerbangan perdana paling lambat 30 Juni sebagaimana jadwal yang menetapkan pengiriman pesawat tersebut ke pelanggan pertama, All Nippon Airways (ANA), pada kuarter pertama 2010.
Menurut pernyataan Boeing itu, analisis awal menunjukkan bahwa uji coba terbang dapat dilanjutkan bulan ini sebagaimana direncanakan, dan pekan lalu beberapa pejabat mengatakan penerbangan perdana itu sesuai jadwal.
"Namun, setelah uji coba lanjut dan pertimbangan mengenai rencana uji coba penerbangan yang mungkin diubah, keputusan dibuat akhir pekan lalu bahwa penerbangan perdana mesti ditunda sampai uji coba penerbangan produktif dapat dilakukan," kata perusahaan tersebut.
Itu menandai penundaan kelima bagi Dreamliner, yang sudah hampir dua tahun terlambat dari jadwal.
Penundaan baru tersebut adalah kemunduran bagi Boeing, yang menghadapi persaingan sengit di pasar penerbangan dari Airbus.
Airbus telah mulai mengerjakan pesawat baru jarak jauh A350 dengan tujuan menandingi Dreamliner, yang diperkirakan terbang pada pertengahan 2013.
Boeing menyatakan perusahaan tersebut memiliki 865 pesanan dari 56 perusahaan penerbangan, dan menyatakan Boeing adalah "perusahaan jet serba-baru yang paling laris dalam sejarah penerbangan".
Pesawat 787 Dreamliner adalah model baru pertama perusahaan itu dalam lebih dari satu dasawarsa dan menampilkan 50 persen campuran plastik, dibandingkan dengan 12 persen pada pesawat Boeing 777, sehingga membantu konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit.
Menurut Boeing, pesawat 787 akan menggunakan 20 persen lebih sedikit bahan bakar dibandingkan dengan pesawat berukuran serupa, sehingga mengurangi buangan sampai jumlah yang sama.
Penundaan pengiriman Dreamliner, yang dirongrong masalah akibat sistem produksi internasional yang rumit dan pemogokan para insinyur selama dua bulan pada tahun lalu, telah membuat marah pelanggan dan mengakibatkan pembatalan pesanan. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009