Washington,(ANTARA News) - Pemerintah AS akan meminjamkan 5,9 miliar dolar AS untuk Ford Motor Co. dan 1,6 miliar dolar AS kepada produsen mobil Jepang Nissan untuk investasi peningkatkan kualitasbahan bakar kendaraan mereka yang dibangun di AS, kata pejabat Selasa.
Pinjaman yang diberikan adalah yang pertama dari program 25-miliar dolar untuk membantu prodisen mobil memenuhi standar efisiensi bahan bakar, kata Sekretaris Energi Steven Chu pada sebuah konferensi pers, demikian dikutip dari AFP.
"Saya senang mengumumkan delapan miliar sementara dalam perjanjian pinjaman yang akan mendorong inovasi dalam efisiensi bahan bakar dan membantu merevolusionerkan industri otomotif di Amerika," ujar Chu.
"Pinjaman ini akan membantu industri otomotif memenuhi dan bahkan melebihi standar bahan bakar baru sembari menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan kita pada minyak asing dan memastikan daya saing Amerika."
Pinjaman lain 465 juta dolar AS akan diberikan kepada pridusen mobil sport listrik Telsa.
Tambahan kredit akan diberikan untuk "produsen otomotif besar dan kecil dan pemasok bagian dari hulu hingga hilir rantai produksi" dalam bulan-bulan mendatang,"kata Chu, yang berjanji untuk melepaskan dana secepat mungkin.
Departemen Energi mulai berdiskusi dengan Chrysler "pada hari mereka muncul dari perlindungan kebangkrutan" dan sudah mulai memeriksa aspek teknis dari permintaan General Motors dalam harapan bahwa itu akan berhasil bangkit dari perlindungan kebangkrutan, kata Chu kepada wartawan.
Ford akan menggunakan 5,9 miliar dolar AS untuk memperlengkapi kembali pabrik-pabriknya di lima negara bagian dan meningkatkan efisiensi bahan bakar hampir dua juta kendaraan baru setiap tahunnya.
Departemen Energi memperkirakan kenaikan ini akan mengakibatkan penghematan bahan bakar lebih dari 20 juta galon bensin per tahun.
Itu akan menghasilkan penghematan lebih dari setengah miliar dolar AS untuk satu tahun untuk para para pengemudi AS pada harga bahan bakar saat ini, kata Chu.
Nissan akan menggunakan pinjaman untuk memodifikasi pabrik di Tennessee untuk memproduksi kendaraan listrik dengan emisi nol dan kemasan baterai ion-lithium untuk daya mereka.
Dengan pinjaman ini, "Nissan akan memangkas biaya dari baterai separuhnya dan meningkatkan produksi 150.000 kendaraan listrik buatan Amerika per tahun dengan harga bersaing," ujar Chu.
CEO Ford Alan Mulally menyambut "kemitraan hijau bersejarah" ini dan mengatakan telah berkomitmen untuk investasi hampir 14 miliar dolar AS dalam teknologi lanjutan kendaraan dalam waktu tujuh tahun.
"Ford benar-benar berkomitmen untuk memimpin kendaraan berbahan bakar ekonomis dalam setiap memperkenalkan model baru kami," ujar Mulally.
"Kami transformasikan visi kami, kami melengkapi kenali peralatan produksi pabrik dan dan membawa ke pasar baru kendaraan dengan bahan bakar yang lebih efisien."
Nissan menyambut baik pinjaman tersebut dan berkata ia "berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam mobilitas emisi nol."
"Pinjaman ini sebuah investasi di Amerika," kata Dominique Thormann, Senior Vice President untuk Nissan Amerika Utara dalam sebuah pernyataan.
"Ini akan membantu kami menempatkan kualitas tinggi dan menjangkau emisi nol kendaraan di jalan-jalan." Nissan merencanakan untuk mulai menjual mobil listrik di Amerika Serikat pada tahun 2010.
Awalnya mereka akan diimpor dari Jepang, tetapi produksi akan beralih ke Tennessee setelah pabrik Smirna ditingkatkan dan berjalan pada akhir 2012.
Telsa Motors yang berbasis di California menyatakan akan menggunakan 365 juta dolar untuk produksi, dan teknik dan perakitan dari Model S, yang semua sedan listrik keluarga yang dapat membawa tujuh orang dengan perjalanan hingga 300 mil per charge (isian listrik).
Tambahan 100 juta dolar AS akan digunakan untuk memperkuat pabrik manufaktur.
Sebuah studi yang dipublikasikan Senin menemukan bahwa, aturan efisiensi bahan bakar yang diperketat dapat membantu meningkatkan keuntungan dari General Motors, Ford dan Chrysler hingga tiga miliar dolar AS per tahun.
Studi University of Michigan menemukan bahwa Tiga Detroit sangat "underestimated" masyarakat Amerika dapat membayar premi untuk kendaraan berbahan bakar efisien.
Studi ini menemukan bahwa industri yang mebdapat mandat luas meningkatkan bahan bakar ekonomis dari 30 persen menjadi 50 persen - dari sekitar 35-40,4 mil per galon - akan meningkatkan permintaan melalui kecukupan untuk memenuhi rencana dua tambahan perakitan besar.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009