Bandung (ANTARA) - Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 di Jabar Daud Achmad mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap pelaksanaan check point di wilayah yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa dilaksanakan selama 24 jam.
"Ada juga yang menyampaikan usulan 24 jam check point PSBB. Memang yang diharapkan oleh Pemprov Jabar bahwa check point itu bekerja 24 jam, tidak hanya di siang hari saja," kata Daud Achmad di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Baca juga: Tidak ada kepadatan kendaraan hari kedua PSBB di Surabaya
Baca juga: PSBB di Surabaya banyak pelanggaran karena sosialisasi minim
Baca juga: Bima Arya instruksikan PSBB tahap II di Kota Bogor lebih ketat
Daud mengatakan berdasarkan hasil evaluasi PSBB di Kawasan Bodebek (Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok) diketahui bahwa saat siang hari check point terlihat sepi oleh kendaraan warga namun ramai ketika malam hari.
"Jadi check point itu di siang hari sepi tapi malam hari banyak lalu lintas kendaraan. Nah ini mungkin yang barangkali tidak kita kehendaki. Pada intinya kalau mampu melaksanakan 24 jam ini, memang ini yang diharapkan, jadi 24 jam check point itu bekerja," kata dia.
Menurut Daud, pelaksanaan check point selama 24 jam bisa dilakukan dengan koordinasi antara berbagai pihak seperti kepolisian, TNI, Satpol PP, dinas perhubungan dan petugas dinas kesehatan.
"Dan kita juga mengingat ada keterbatasan sumber daya manusia, seperti pintu masuk ke Kota Bandung itu ada 42 pintu, jadi check pointnya (24 jam) harus benar-benar dipikirkan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Daud juga menyampaikan data terkini mengenai kasus COVID-19 di Provinsi Jabar.
"Per hari ini, Rabu, 29 April pukul 13.00 yang positif di angka 969 ada kenaikan 0,94 persen. Lalu yang meninggal ada 79 orang dan yang sembuh alhamdulillah ada peningkat sudah ada 103 orang," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020