Pangkalpinang (ANTARA News) - Sejumlah warga Kota Pangkalpinang mengaku "bingung" harus memilih pasangan yang mana, dari tiga pasang capres dan cawapres yang akan bersaing dalam pilpres 8 Juli 2009.

"Terus terang, saya bingung harus milih siapa karena pasangan capres dan cawapres ini tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia, terutama capres-nya," kata Nurmiati salah seorang warga Pangkalpinang, Selasa.

Menurut dia, tiga pasangan capres dan cawapres tersebut yaitu Mega-Pro, Jk-Win dan SBY-Boediono sama-sama memiliki pengalaman dalam memimpin bangsa ini, sehingga bingung harus pilih siap ketika mereka bersaing dalam pilpres.

"Pak SBY bagus, demikian juga dengan Bu Mega dan Pak Jusuf Kalla, jadi saya bingung harus pilih siapa di antara yang tiga itu," ujarnya ketika ditanya ANTARA.

Hal yang sama juga dikatakan Sarnubi, warga yang lainnya, mengaku belum menetapkan pilihan karena kebingungan harus memilih pasangan yang mana, namun dirinya tetap menggunakan hak suara dalam pilpres 8 Juli nanti.

"Saya juga bingung harus pilih pasangan mana untuk menjadi presiden dan wakil presiden, karena pasangan ini bagus semua atau ibaratnya persaingan "para bintang" karena mereka adalah tokoh terbaik di negeri ini," katanya.

Namun demikian, kata dia, hingga hari pencentangan nanti dirinya akan menetapkan hati untuk memilih salah satu pasangan capres dan cawapres itu.

"Sudah pasti saya harus menetapkan pilihan sebelum hari pencentangan, tidak mungkin saya mencentang ketiga pasangan calon itu karena suara bisa hangus, maka harus saya mantapkan memilih salah satu pasangan calon," ujarnya.

Sementara itu Yeniarti, warga Pangkalpinang yang lainnya mengaku belum menetapkan pilihan dan akan melihat visi dan misi tiga pasangan calon tersebut, sebelum menetapkan pilihan.

"Memang ketiga pasangan calon ini merupakan tokoh yang tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia hingga ke pelosok desa, untuk itu saya akan pilih mereka yang memiliki visi dan misi yang jelas, cerdas, berwibawa dan bijaksana," ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009