Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan saat ini tidak ada lagi diskriminasi etnis dan meminta semua pihak untuk menjaga keharmonisan dalam keragaman berbagai suku dan etnis.
"Diskriminasi adalah masa lalu, harmoni dan kerukunan sejati yang diwujudkan saat ini," kata Presiden saat menghadiri peringatan satu dasa warsa Perhimpunan Indonesia Tionghoa di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam.
Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan keragaman yang dimiliki oleh Indonesia merupakan salah satu komponen penting untuk membuat Indonesia menjadi negara yang maju.
"Bhinneka Tunggal Ika adalah pilar penting. Utamakan persatuan dalam kemajemukan, kita utamakan persatuan bukan keseragaman," tegasnya.
Presiden mengingatkan saat ini jangan ada salah satu kelompok masyarakat atau etnis yang mengklaim paling hebat.
"Jangan ada yang merasa super. Terus perkuat toleransi, kerukunan adalah nafas persatuan," kata Presiden.
Kepala Negara menyatakan perbedaan yang ada di masyarakat harus diimbangi dengan kesetiakawanan sosial sehingga dapat maju secara bersama-sama.
"Kesetiakawanan sosial penting karena kita bertekad bangsa ini ingin maju bersama," kata Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu Yudhoyono juga mengajak semua komponen bangsa untuk terus mengembangkan peradaban bangsa yang bercirikan akhlak yang baik, anti kekerasan, rasional, senang musyawarah, rukun harmonis, cinta lingkungan, inovatif dan berpikir positif.
Presiden dalam acara tersebut didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hadir pula Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menko Polhukam Widodo AS, Menkominfo Muhammad Nuh, Menbudpar Jero Wacik, Seskab Sudi Silalahi dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau (INTI) didirikan pada 10 April 1999 untuk memperjuangkan masalah-masalah terkait keturunan Tionghoa di Indonesia dalam kerangka persatuan Indonesia.
Salah satu misi organisasi tersebut adalah berperan aktif dalam dinamika proses pembangunan bangsa antara lain penuntasan masalah Tionghoa di Indonesia menuju bangsa Indonesia yang kokoh, rukun dan bersatu.
INTI juga bergerak di bidang sosial dan kemasyarakatan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009