Jakarta (ANTARA) - Dokter paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra mengatakan pasien COVID-19 yang telah sembuh dari penyakit tersebut dapat kembali terinfeksi jika kembali terkena paparan.
"Ya, itu reinfeksi lagi," katanya melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan seseorang yang telah dinyatakan negatif atau sembuh dari paparan virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19, dapat kembali terinfeksi jika orang tersebut tidak melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan penularan kembali.
Baca juga: Singapura perpanjang karantina hingga 1 Juni karena infeksi melonjak
Baca juga: WHO tak yakin antibodi beri perlindungan lawan infeksi ulang corona
Pada saat terinfeksi lagi, ia mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti apakah seseorang itu bisa menjadi lebih kebal terhadap penyakit tersebut atau tidak.
"Saya belum tahu secara pasti, tetapi kalau antibodinya sudah terbentuk, kemungkinan respons atau reaksi terhadap virus tersebut tidak begitu berat," katanya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada siapapun, baik yang belum terinfeksi maupun sudah, untuk tetap menjalankan protokol pencegahan COVID-19 guna menghindari kemungkinan penularan.
Protokol pencegahan tersebut, yaitu dengan rutin mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir, menggunakan tisu atau siku saat bersin dan batuk, mengenakan masker saat di luar rumah dan sebisa mungkin untuk beraktivitas di dalam rumah.
Ia juga mengimbau orang-orang yang sakit untuk mengisolasi diri guna menghindari kemungkinan tertular atau menularkan penyakit kepada orang lain.*
Baca juga: Infeksi COVID-19 Turki jadi yang tertinggi di luar AS, Eropa
Baca juga: Infeksi COVID-19 terjadi di 34 provinsi, total 3.512 kasus positif
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020