Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membutuhkan lebih banyak relawan medis menurut Koordinator Tim Relawan Andre Rahardian.
"Sejak kita buka pendaftaran empat minggu lalu per hari ini sudah ada 28.900 yang terdaftar, itu (terdiri atas) 5.500 relawan medis dan sisanya non-medis," kata Andre dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa relawan yang mendaftar tidak hanya dari Jakarta, tapi dari berbagai daerah di Indonesia.
Kebanyakan pendaftar, menurut dia, mendaftar untuk menjadi relawan non-medis yang mengurus perihal logistik dan administrasi umum berkenaan dengan penyaluran bantuan.
Padahal, ia melanjutkan, tim relawan saat ini lebih membutuhkan relawan medis karena dari 5.500 relawan medis yang mendaftar tidak semuanya siap diterjunkan ke fasilitas kesehatan yang menangani kasus COVID-19 seperti Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
"Karena pandemi memang yang dibutuhkan lebih banyak tenaga medis. Dari 5.500 yang sudah ada setelah kita sisir dan seleksi mungkin yang siap ada 2.500 sampai 3.000," kata dia.
Ia menambahkan, relawan disebut siap tugas kalau sudah memenuhi semua syarat seperti memiliki surat tanda registrasi dan surat persetujuan dari keluarga serta surat hasil pemeriksaan kesehatan.
Baca juga:
Gugus Tugas COVID-19 tutup sementara penerimaan relawan non-medis
Putri Sofia jadi relawan medis COVID-19 di rumah sakit di Swedia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020