Astana (ANTARA News) - Parlemen Kazakhstan, Senin (22/6), meratifikasi perjanjian antara pemerintah Kazakhstan dan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengenai pendirian Bank Islam di Kazakhstan.
Pemeritah Kazakhstan dan UEA pada awal bulan ini menandatangani perjanjian kerja sama perbankan Islam antara kedua negara.
Modal awal pengadaan institusi keuangan itu ditaksir sebesar 100 juta dirham UAE dan berkantor pusat di Almaty dan Astana, ibu kota Kazakhstan.
Pembukaan bank Islam tersebut diharapkan memberi peluang bagi Kazakhstan untuk menarik investor asing ke negara Asia Tengah tersebut.
Selain itu, parlemen Kazakhstan juga meratifikasi perjanjian mengenai pembangunan Plaza Abu Dhabi, suatu komplek hunian multi-fungsi.
Proyek pembangunan Plaza Abu Dhabi itu menelan biaya sebesar satu miliar dolar AS.
Menurut Menteri Perdagangan dan Industri Kazakhstan, Aset Asekeshev, proyek pembangunan itu ditangani oleh perusahaan investasi Aldar, UEA.
"Proyek raksasa itu, kami yakin, akan membuat Astana lebih indah dan akan menjadi obyek wisata yang menarik di ibu kota Kazakhstan itu," kata Menteri Isekeshev.
Proyek tersebut juga akan menjadi zona ekonomi khusus di kota tersebut. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009