London, (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Rabu waktu setempat, menghapus kenaikan awal di tengah berita bahwa stok minyak mentah AS meningkat pekan lalu, mengindikasikan melemahnya permintaan di konsumen energi terbesar di dunia itu, kata para analis. Seperti dilaporkan AFP, pasar juga terganjal oleh penurunan besar pasar saham global yang dibanting oleh bangkitnya kembali kekhawatiran kredit seret. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, turun 1,25 dolar AS menjadi 36,53 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari menyusut 52 sen menjadi 44,31 dolar AS di InterContinental Exchange, London. Harga telah merosot sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel Juli lalu, karena krisis keuangan global telah mengakibatkan permintaan minyak melemah. Departemen energi AS (DoE), Rabu mengatakan, bahwa cadangan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Januari. Minyak destilasi, yang termasuk bahan bakar pemanas dan minyak disel meningkat 6,4 juta barel pekan lalu. "Pelemahan ekonomi masih membebani minyak, dan cadangan terus terbangun," kata analis BNP Paribas, Tom Bentz, seperti dikutip Dow Jones Newswires. Ditambah lagi, stok di Cushing, Oklahoma meningkat menjadi 33 juta barel, mencapai sebuah level rekor untuk kali kedua pekan berturut-turut. Cadangan minyak di Cushing, dimana minyak mentah light sweet disimpan, dalam kapasitas maksimum. Sementara Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Ibrahim al-Nuaimi, Rabu mengatakan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang telah menurunkan produksinya secara drastis, sedang mencoba menstabilkan harga minyak. "OPEC sedang mencoba untuk membawa stabilisasi ke pasar dan mengurangi stabilitas," kata menteri Saudi dalam kunjungannya ke India, seperti dikutip kantor berita Press Trust of India di New Delhi. Harga minyak meningkat pada awal Rabu, dalam reaksi terhadap komentar OPEC bahwa kartel sedang bersiap untuk "tindakan lanjutan" untuk menopang harga minyak di pasar. Namun, menteri perminyakan Saudi mengatakan, OPEC hanya memainkan peran terbatas untuk menenangkan harga. "Harga ditentukan oleh pasar (dan) OPEC tidak menentukan harga. OPEC sedang mencoba mengurangi vitalitas di pasar dan membawa stabilitas serta membuat harga lebih dapat diprediksi," kata dia. Berbicara dalam sebuah seminar, al-Nuaimi juga mengatakan "siklus alami" dari pasar minyak tak dapat sepenuhnya dihindarkan. "Tetapi, kami dapat bekerjasama untuk mengatasi tantangan dan perbedaan besar." Arab Saudi bermaksud menstabilkan pasar minyak melalui keseimbangan "pasokan dan permintaan melalui eksistensi kapasitas produksi yang layak, dalam jangka pendek dan panjang," kata al-Nuaimi. "Stabilitas artinya harga minyak dapat dijaga pada sebuah level yang mendorong investasi, membantu menciptakan sebuah iklim yang kondusif untuk pengembangan seluruh sumber energi yang sehat," kata dia. Sejak September, OPEC telah menurunkan 4,2 juta barel per hari dari produksinya untuk menahan penurunan harga minyak mentah.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009