Dubai (ANTARA) - Oman mengizinkan sejumlah bisnis komersial untuk dibuka kembali, termasuk pertukaran uang, karena beberapa negara Teluk mulai memperlonggar pembatasan yang diberlakukan untuk memerangi virus corona jenis baru atau COVID-19.
Toko-toko reparasi mobil, kapal dan suku cadang, serta toko-toko yang menjual barang-barang elektronik dapat beroperasi kembali, menurut pernyataan pemerintah yang dikeluarkan oleh kantor berita ONA.
Beberapa dari enam negara Arab di kawasan Teluk, telah memperlonggar jam malam bertepatan dengan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan pada hari Jumat.
Di Uni Emirat Arab, pusat bisnis Dubai pada hari Jumat mengizinkan pusat perbelanjaan, restoran dan kafe untuk beroperasi dengan kapasitas 30 persen dan menginstruksikan warga untuk memakai masker wajah saat berada di luar rumah maupun di tempat-tempat umum.
Ibukota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, Selasa pagi, mengeluarkan pedoman bagi mal-mal untuk mempersiapkan dimulainya kembali bisnis, termasuk staf untuk tes COVID-19 dan memasang pemindai termal.
Kasus-kasus virus corona di wilayah Teluk pada awalnya terkait dengan perjalanan tetapi negara-negara meningkatkan pengujian setelah melaporkan peningkatan jumlah infeksi di antara pekerja migran berpenghasilan rendah yang tinggal di tempat sempit.
Pemerintah negara Arab di kawasan Teluk masih memulangkan warga dari luar negeri.
Bahrain mengatakan pada hari Selasa pihaknya telah menerbangkan pulang lebih dari 3.800 warga negara dari negara-negara Arab, Iran, India, Rusia, Pakistan dan Turki.
Sumber : Reuters
Baca juga: Satu WNI di Oman positif COVID-19
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020