Gorontalo (ANTARA News) - Gara-gara orang tuanya salah menafsirkan tulisan yang tertera dalam pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) pengganti, seorang siswa di SMA Negeri I Kota Gorontalo, Eva (18), menangis histeris hingga pingsan.
Siswa tersebut pingsan di tengah kerumunan ratusan siswa, setelah ibunya yang baru menerima kartu pengumuman mengabarkan dirinya tak lulus UN yang digelar dua kali di sekolah tersebut.
Kejadian itu membuat sejumlah guru panik dan berusaha menenangkan Eva serta ibunya yang salah menafsirkan tulisan "Tidak Gugur" dalam kartu pengumuman.
"Tulisan dalam kartu itu tertera tidak gugur, namun rupanya orang tua siswa yang bersangkutan salah paham dan menganggapnya tidak lulus. Padahal, maksudnya tidak gugur kan lulus," ungkap Kepala SMA Negeri I Kota Gorontalo, Abdul Karim Umar, Senin.
Ia menambahkan, pihaknya tak bermaksud mempermainkan orang tua siswa dengan kata-kata yang tertera dalam pengumuman hasil UN pengganti itu.
"Makanya kami minta orang tua siswa membaca kartu itu dengan baik dan jangan tegang dulu," katanya.
Eva tak lagi histeris saat sejumlah guru memperlihatkan kembali kartu pengumuman kepadanya dan mengubah tulisan "Tidak Gugur" menjadi "Lulus".
Tawa siswa kelas 12 itu akhirnya meledak, saat sejumlah teman dan gurunya memberi ucapan selamat atas kelulusannya, disertai permohonan maaf dari pihak sekolah.
SMAN I merupakan satu dari tiga sekolah di Kota Gorontalo yang menggelar UN Pengganti, setelah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan hasil UN pertama tidak sah.
Dari 1.268 siswa yang mengikuti UN Pengganti di tiga sekolah itu, siswa yang tak lulus di SMA Negeri I sebanyak dua orang, di SMA Negeri II sembilan orang dan SMK I Kota Gorontalo sebanyak lima orang. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009