Jakarta,(ANTARA News) - Anggota Timkamnas SBY-Boediono, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Senin, mengecam banya pihak yang tidak suka `Pilpres Satu Putaran` dengan mengecap mereka sebagai tidak menyukaidemokrasi.
"Yang justru tidak paham demokrasi adalah yang menolak `Pilpres Satu Putaran`," katanya.
Yang menyebut `Pilpres Satu Putaran` sebagai kesombongan atau kepongahan, menurut Anas Urbaningrum, termasuk pada kelompok tidak paham demokrasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Tim Sukses JK-Wiranto, Hajriyanto Yasseir Thohari, pernah menilai, publikasi besar-besaran tentang `Pilpres Satu Putaran` melalui iklan-iklan `full colour` dengan biaya amat mahal di berbagai media, mengekspresikan kejumawaan pelakunya, sekaligus merupakan pelecehan terhadap demokrasi maupun konstitusi.
Ia melihat, konstitusi kita sudah mengatur syarat pemenang. "Yakni, lebih dari 50 persen suara dan terdistribusi minimal 20 persen dukungan di separuh jumlah provinsi," ungkapnya.
Jika rakyat menghendaki, siapa pun tidak bisa melawan, katanya. "Melawan kehendak rakyat, jika sudah memutuskan satu putaran, adalah melawan demokrasi. Sekurang-kurangnya, jelas tidak paham terhadap demokrasi," ujarnya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009