Pasaman Barat (ANTARA News) - Menteri Negara (Meneg) Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Lukman Edy, menyatakan hingga saat ini masih tercatat sebanyak 199 daerah tertinggal di Indonesia.

"Kita menargetkan pada 2009 dari jumlah 199 daerah tersebut, sebanyak 50 daerah bebas dari ketertinggalannya," kata Lukman Edy kepada ANTARA di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, Minggu.

Meneg PDT kunjungan kerja ke Pasaman Barat, bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto dalam rangka panen raya jagung hibrida dan kedelai yang diusahakan delapan kelompok tani 150 hektare.

Dia mengatakan, indikator dari suatu daerah masuk kategori tertinggal adalah di antaranya berkaitan dengan keterbatasan infrastruktur.

Selanjutnya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas terhadap pasar, sekolah dan puskesmas yang masih terbatas.

Jadi, karena keterbatasan beberapa indikator itulah menyebabkan suatu daerah masih tergolong sebagai daerah tertinggal.

Menyinggung daerah yang tertinggal di Provinsi Sumatra Barat, Meneg DPT mengungkapkan tercatat sembilan daerah tingkat II.

"Kita berharap pada 2009 daerah tertinggal yang ada di Sumbar, bisa semuanya lepas dari kategori daerah tertinggal," kata tak merinci kabupaten dan kotanya.

Lebih lanjut disampaikannya, guna mengatasi persoalan daerah tertinggal terus dilakukan beragam program percepatan pembangunan.

Melalui berbagai program pembangunan di segala bidang, katanya, sehingga daerah-daerah masih tertinggal bisa terbuka dan maju lebih cepat dari ketertinggalan.

Justru itu, Kementerian Daerah Tertinggal pada kesempatan panen raya jagung dan kedelai menyerahkan 150 ekor sapi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lubuak Pauh Padang Buli-Buli Nagari Aua Kuniang, Pasaman Barat.

Meneg PDT meminta program pembangunan dalam mengatasi daerah tertinggi bisa dimanfaatkan secara baik.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009