Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA News, penangkapan tersebut terjadi pada Minggu pagi, sekitar pukul 9:00 WIB, saat Saefudin baru pulang dari pengajian.
"Saat itu Saefudin pulang dari pengajian mengendarai sepeda motor. Di belakangnya ada dua pengendara sepeda motor yang mengikutinya," kata seorang warga, Huzaemah.
Sesampainya di depan rumah, kedua pengendara motor langsung menyergap Saefudin dan selang beberapa menit berikutnya datang empat buah mobil.
Penumpang mobil tersebut turun dan langsung menggeledah rumah Saefudin.
"Seluruhnya berjumlah 12 orang," kata Huzaemah.
Usai melakukan penggeledahan, para anggota Densus 88 tampak keluar dengan membawa beberapa buku dan kitab, serta memberitahukan penangkapan tersebut kepada ketua RT setempat, Nasimin.
"Kami tak menyangka kalau Pak Saefudin akan ditangkap, walau kami akui dia seorang yang tertutup dan jarang bergaul," katanya.
Bahkan dalam satu hingga dua tahun terakhir, kata dia, Saefudin sering bolak-balik ke Jakarta dengan alasan kuliah karena mendapat beasiswa dari Kuwait.
Sementara itu istri Saefudin, Nurlela, saat penangkapan tersebut sedang pergi ke Yogyakarta.
Kapolwil Banyumas Kombes Pol M Ghufron saat dihubungi wartawan, membenarkan adanya penangkapan tersebut. Namun dia mengaku tidak tahu pasti Saefudin termasuk dalam kelompok teroris mana.
"Saya memang mendapat kabar penangkapan tersebut, tetapi saya tidak tahu pasti dia masuk kelompok mana," katanya. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Kampung kecilpun sudah disusupi teroris
Benar-benar sudah nggak aman keadaan RI.