Hari ini pasar keuangan bisa mendapatkan sentimen positif dari penguatan Indeks Dow Jones semalam yang mengantisipasi rencana dibukanya lockdown
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi terkoreksi di tengah silih bergantinya sentimen eksternal yang datang, baik sentimen positif maupun sentimen negatif.
Pada pukul 9.52 WIB, rupiah masih melemah 45 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.430 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.385 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan sentimen positif dan negatif masih datang bergantian karena kondisi ekonomi masih terpuruk.
Baca juga: Wall Street reli di tengah harapan untuk membuka kembali ekonomi
"Hari ini pasar keuangan bisa mendapatkan sentimen positif dari penguatan Indeks Dow Jones semalam yang mengantisipasi rencana dibukanya lockdown di sebagian negara bagian di AS," ujar Ariston.
Selain itu, lanjut Ariston, sentimen positif juga bisa bertambah menguat bila bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) mengumumkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas hari ini.
Baca juga: BI yakin rupiah kuat dan stabil, meski dibayangi jatuhnya harga minyak
"Tapi di sisi lain, pasar masih mengkhawatirkan pelemahan ekonomi karena wabah dan penurunan kembali harga minyak mentah," katanya.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) periode Juni 2020 pagi ini diperdagangkan turun 5,48 persen pada 12,08 dolar AS per barel. Harga minyak Brent juga ikut melemah 2,5 persen ke level 19,49 dolar AS per barel.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 38 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020