Makassar (ANTARA News) - Hasil survei peluang keterpilihan (elektabilitas) calon presiden/calon wakil presiden di Sulawesi Barat masih mengunggulkan pasangan SBY-Boediono di urutan pertama dengan prediksi jumlah pemilih sebesar 56,4 persen.

Hasil itu disampaikan Tim Terpadu Adiyaksa Supporting House, Lensa Indonesia dan Perspektif Indonesia di Makassar, Minggu, setelah melakukan survei pada 10-15 Juni lalu di lima kabupaten/kota di Sulbar yang melibatkan 250 responden.

"JK-Wiranto menempati urutan dua dengan perolehan suara 40,0 persen dan Mega-Prabowo 3,6 persen," kata Manajer Strategi Tim Terpadu, Irvan AB, yang didampingi Manajer Riset Sugianto Pettanegara.

Menurut dia, pasangan SBY-Boediono menang di semua kabupaten/kota di Sulbar, yakni Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar.

Kemenangan SBY-Budiono itu, kata Irvan, karena didukung kerja tim-tim lokal serta bergabungnya beberapa tokoh masyarakat penting ke kubu pemenangan.

"Beberapa tokoh juga bergabung ke kubu JK-Wiranto. Tapi itu jumlahnya sedikit. Kalau, misalnya, tim pemenangan mau mengelola itu, analisis tim memprediksi perolehan suara JK-Wiranto di Sulbar akan meningkat signifikan," katanya.

Hasil itu berbeda dengan survei di Sulsel, yang menyebutkan bahwa perolehan suara SBY-Boediono lebih disebabkan pencitraan daripada kerja tim lokal.

"Aspek kemenangan SBY juga lebih meluas, mulai dari pemilih pemula hingga orang tua serta dari yang tidak sekolah hingga berpendidikan tinggi," katanya.

Dia mengatakan, dari faktor profesi, yang menyukai pasangan SBY-Boediono berasal PNS, TNI, pedagang, wiraswasta, guru, dosen, pengusaha dan ibu rumah tangga.

SBY juga disenangi kalangan mahasiswa, petani, nelayan serta kalangan buruh dan proofesional.

Irvan menambahkan, situasi politik di Sulbar sama dinamisnya dengan Sulsel. Jumlah suara di setiap pasangan akan terus berubah seiring dengan makin dekatnya pelaksanaan pilpres.

Karena itu, kata dia, tim terpadu akan melakukan survei sekali lagi saat mendekati pilpres, untuk mengetahui prediksi angka mendekati pasti, jumlah suara masing-masing pasangan. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009