Bandarlampung (ANTARA News) - Album terbaru grup band progresif Pop asal Lampung, Hijau Daun, akan dirilis pada 2010, dan lebih progres secara musikal dari album pertama.
"Akan ada kemajuan musikal dibanding album pertama, namun tetap dalam aliran progresif Pop," kata vokalis sekaligus pencipta sebagian besar lagu band "Hijau daun", Dide, di Bandarlampung, Minggu.
Lagu-lagu itu saat ini masih berbentuk demo kasar dan belum masuk ke studio rekaman, karena band dengan sebutan penggemar "Clolovers" itu masih sibuk tur, dalam rangka mempromosikan albumnya.
Pada Sabtu (20/6) malam, mereka mengadakan konser di Bandarlampung, yang menjadi kota kelima yang mereka singgahi di provinsi Lampung.
Konser di Bandar lampung itu terasa spesial, karena merupakan kota asal band tersebut, sekaligus bertepatan dengan peringatan HUT ke-327 Kota Bandarlampung tahun 2009.
Selain itu, yang membuat moment konser terasa lebih spesial, mereka melakukan konser di ikon kota Bandarlampung, Tugu adipura, dan menjadi band pertama di Indonesia, yang mengadakan konser di tempat monumental tersebut.
Konser yang bekerja sama dengan salah satu produsen rokok itu didatangi oleh ribuan warga kota Bandarlampung, yang memadati jalan Ahmad Yani, salah satu jalan protokol di Bandarlampung, sebagai tempat menonton.
"Wah, kami bangga sekali, apalagi belum pernah ada band besar Indonesia yang konser di pusat kota itu sebelumnya, suasananya juga berbeda dengan konser yang kami lakukan di stadion," kata dia.
Selain melakukan tur, grup band yang beranggotakan Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas), itu juga berencana akan membuat video klip keempat dan kelima dari album perdana mereka, ikuti cahaya.
Video klip mereka selanjutnya, kemungkinan besar akan memilih lagu monumental milik band tersebut, "Dewi", yang sempat menjadi hits saat grup ini masih belum dikontrak oleh label besar.
"Dewi" adalah lagu ciptaan Dide yang menjadi hits di regional Sumbagsel (sumatera bagian selatan), pada tahun 2001, saat Dide masih bergabung dengan grup pertamanya, Daun.
Sukses lagu itu, bukan hanya membawa mereka menjadi bintang Indie tersukses di Lampung, namun juga hingga Bengkulu, Jambi, dan Palembang.
Kemudian, Dide mengundurkan diri dari grup band tersebut dengan alasan adanya perbedaan visi bermusik.
Lagu "Dewi" kemudian dibawakan ulang oleh Hijau daun dan menjadi "track" penutup di album "Ikuti cahaya".
"Lagu itu sangat monumental buat saya, karena lagu itulah, saya untuk pertama kalinya dikenal publik," kata Dide yang saat lagu itu dirilis masih berstatus menjadi gitaris band, belum menjadi vokalis seperti sekarang.
Hijau daun, dikontrak label Sony Music, untuk merilis tiga album, di luar album Religi, Kompilasi, Sountrack dan Akustik.
Album mereka, Ikuti Cahaya, sudah laku sebanyak 200 ribu keping, dan aktivasi RBT mencapai tujuh juta Hits.
Kesuksesan band asal Lampung itu mengikuti sukses band asal Lampung sebelumnya, Kangen Band, yang hingga saat ini sudah merilis tiga album.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009