Sragen (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Wiranto menilai, budaya gotong royong dan sikap tenggang rasa di kalangan masyarakat saat ini mulai luntur sehingga harus dihidupkan lagi untuk membentuk karakter bangsa yang kuat.
"Karakter bangsa Indonesia yang gemar bergotong royong dan bertenggang rasa harus dapat kembali ditanamkan dan dilaksanakan oleh semua elemen bangsa ini," kata Wiranto dalam temu kader pendukung JK-Wiranto di Gedung DPD Golkar Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu.
Masyarakat Indonesia, menurut dia, harus kembali pada karakter bangsa untuk menjadi bangsa yang besar dan disegani bangsa-bangsa lain.
Ia mengatakan, karakter seperti itu sudah mulai luntur pada masyarakat di Indonesia sehingga perlu ditanamkan lagi demi kelangsungan bangsa ini.
"Kondisi semakin pudarnya karakter bangsa ini memengaruhi banyak sektor sehingga banyak kemunduran yang terjadi," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ada perubahan yang cepat karena bangsa ini juga berhadapan dengan persaingan global yang semakin sengit.
Menurut Wiranto, hal tersebut harus disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia agar dalam perubahan tersebut dapat dilaksanakan bersama tanpa memandang lapisan dan kelompok.
"Untuk menghadapi persaingan global yang dinamis tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan secara cepat pula," katanya.
Menurut dia, melalui program yang dicanangkan bersama pasangannya, capres M. Jusuf Kalla, perubahan tersebut bisa tercapai.
Dia mengatakan, dengan slogan "Lebih Cepat Lebih Baik" pihaknya berjanji akan membawa perubahan pada bangsa ini sebagai jawaban pada persaingan global, terutama dalam mengembalikan masyarakat Indonesia kepada karakter bangsanya.
Mengenai kedudukan bangsa Indonesia di antara bangsa-bangsa lain di dunia, menurutnya, kondisi sekarang bangsa Indonesia sekarang belum dapat disejajarkan dengan bangsa lainnya.
"Menurut saya, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengejar kemajuan yang diraih bangsa lain. Jika kami menang, slogan "Lebih Cepat Lebih Baik" akan kami buktikan dalam mengejar kemajuan itu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009