"Saya datang karena diundang panitia sebagai nara sumber untuk mengisi materi kewirausahaan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Syekh Puji mengungkapkan rahasia kesuksesan dirinya dalam menjalankan bisnis, di antaranya bekerja secara seimbang, yaitu antara dunia dengan akhirat.
"Untuk meraih sukses, manajemen yang diterapkan bukan hanya dari segi lahiriah saja, tapi juga batiniah," katanya.
Ia juga mengatakan, seorang pengusaha pantang untuk menyerah, jika belum berhasil. Ia harus bekerja dengan maksimal, hingga berhasil.
"Selain itu, seorang pengusaha juga harus bekerja secara cerdas, dan berdoa agar sukses," kata pengusaha yang bernama lengkap Pujiono Cahyo Widianto tersebut.
Ia juga mengungkapkan, keberhasilan yang dicapainya itu tidak mudah. Ia pernah menjadi seorang pedagang jagung bakar, menjadi kuli, kernet bus, bahkan bagian penjualan sebuah produk buku.
Dari berbagai pengalaman itu, ia melakukan "tirakat", dengan mengamalkan beberapa doa khusus dari ulama, hingga tidak pernah tidur malam selama 18 bulan.
Sayangnya, antusias para peserta kongres lebih tertuju kepada kontroversi Syekh Puji dengan menikahi seorang bocah yang baru berumur 13 tahun, Lutviana Ulfa, pada Agustus 2008 lalu.
Namun, ia menolak untuk membicarakan masalah tersebut ketika ditanya peserta. Ia lebih tertarik membicarakan bisnis.
Kedatangan Syekh Puji ke Kongres IPNU-IPPNU di Brebes, Jawa Tengah, sempat membuat gaduh. Para peserta berebut untuk berfoto bersama dengannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan jubah untuk dibagikan kepada para peserta sejumlah 4.000 jubah. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009