Surabaya (ANTARA News) - Sekitar 1.500 kiai se-Jawa Timur siap mendukung pasangan capres/cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto (JK-Win) dalam Pemilu Presiden 2009.
"Kami sudah melakukan bahsul masail terbatas untuk menyamakan persepsi dan sekarang siap menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung JK-Win," kata juru bicara kiai se-Jatim, K.H. Anwar Iskandar (Gus War) kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu.
Kiai pendukung JK-Win, antara lain K.H. Muchid Muzadi (Jember), K.H. Sofyan Miftah (Situbondo), K.H.R Cholil As`ad (Situbondo), K.H. Fawaid As`ad (Situbondo), K.H. Mas Ahmad Subadar (Pasuruan), K.H. Chotib Umar (Jember), K.H. Hisyam Syafaat (Banyuwangi), dan K.H. Mutawakkil Alallah (Probolinggo).
Selain itu, K.H. Miftachul Akhyar (Surabaya), K.H. Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), K.H. Zainudin Djazuli (Ploso, Kediri), K.H. Anwar Mansyur (Lirboyo, Kediri), K.H. Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), K.H. Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), K.H. Agus Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), K.H. Masduqi Mahfudz (Malang), dan K.H. Hadi Mahfudz (Tulungagung).
Ditanya alasan dukungan para kiai, Gus War mengatakan, alasan utama para kiai adalah alasan ideologis atau agamis yakni Jusuf Kalla merupakan putra pendiri dan pengurus NU di Sulawesi Selatan (Sulsel), meski ibunya merupakan aktivis Muhammadiyah Sulsel.
"Alasan kiai itu sederhana saja, kalau ada yang sudah jelas NU, kenapa mesti spekulatif. Jadi, kami bukan memilih atas dasar menang atau kalah, tapi memilih dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.," katanya.
Namun, katanya, para kiai juga melihat alasan lain yakni kiai itu identik dengan masyarakat bawah dan pasangan JK-Win juga dinilai memiliki komitmen untuk memihak kepada masyarakat kecil.
"Lebih dari itu, kami melihat pasangan JK-Win itu memiliki komitmen yang sama dengan perjuangan NU yakni mempertahankan kedaulatan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Ada sembilan alasan para kiai, tapi yang utama ya tiga alasan itu," katanya.
Mengenai perjuangan untuk memenangkan pasangan JK-Win, ia mengatakan para kiai tidak akan melakukan gerakan apa pun, kecuali memaksimalkan potensi alumni pesantren dan jemaah pengajian.
"Kami hanya memiliki jaringan kultural dan jaringan itulah yang akan kami manfaatkan. Pak Jusuf Kalla sendiri berjanji akan menerima kebulatan tekad para kiai se-Jatim," katanya.
Tentang kemungkinan adanya kiai yang berbeda pandangan, ia menilai hal itu tidak menjadi masalah. "Yang jelas, mayoritas kiai di Jatim mendukung JK-Win," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009