"Tidak ada satu negara pun yang siap. Sekaliber Amerika Serikat sekalipun, tidak siap. Jadi tidak bisa lah kita salahkan pemerintah. Kalau kita semata menyatakan itu tugas pemerintah saja. Itu tidak fair," ujar Enggartiasto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin, terkait pemberian bantuan alat pelindung diri (APD), masker dan lainnya dari Yayasan Sahati.
Ia mengatakan bangsa ini memerlukan semua elemennya untuk urun rembug saling membantu.
Ia menyampaikan apa yang dilakukan Chandra Asri, PT Indonesia SEIA, dan juga Pakuwon Grup melalui Pakuwon Peduli, juga akan terus bergulir mengajak pihak-pihak lain untuk membantu pemerintah menuntaskan wabah ini.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bea Cukai dalam penanganan impor APD dan lainnya sebagai tindakan yang cekatan, tidak birokratis.
Enggartiasto yang juga pengusaha ini mengatakan dirinya mengecek langsung keberadaan dan kebutuhan APD dan lainnya melalui berbagai jaringan di Tanah Air. Manajemen walking around yang dilakukannya, diakui terinspirasi dari apa yang dilakukan keseharian Presiden Jokowi, turun langsung ke lapangan.
"Inilah saatnya kita berbuat. Wabah seperti ini tak pernah terjadi. Saudara-saudara kita bergelimpangan. Kita harus urun tangan, semuanya," serunya.
Sumbangan guna penanganan COVID-19 ini adalah kali kelima yang diberangkatkan Enggartiasto bersama pengusaha Sumadi Seng, dan Then Herry.
Enggar menggalang 1,3 juta masker bedah, 300.000 masker KN-95, 40.000 pelindung wajah, 60.000 medical safety suit (APD), dan sarung tangan medis 100.000 set.
Selain itu, Enggar dan Yayasan Sahati juga menyiapkan 175 ribu unit alat rapid test dan yang akan datang adalah 30 unit ventilator.
Ia menyatakan pihaknya memprioritaskan membeli alat kesehatan produksi dalam negeri selama memenuhi standar. Di Jakarta, alat-alat itu didistribusikan ke RS Persahabatan, RS Fatmawati, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Kebayoran Baru, RS Agung di Manggarai, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan RSUD Pasar Minggu.
Di Surabaya, rumah sakit penerima bantuan adalah RS Brawijaya, RS Universitas Airlangga, RS Katolik St. Vincentius A Paulo, RSAL Drg. M. Nainggolan, dan RS Gotong Royong.
Selain di dua kota itu, bantuan juga akan didistribusikan juga ke Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan Banyuwangi.
Baca juga: Cerita Enggartiasto Lukita saat Ciputra mendirikan REI
Baca juga: Taspen serahkan manfaat tabungan hari tua kepada mantan Mendag
Baca juga: Aturan IMEI disahkan, berpotensi tambah kas negara Rp2 triliun
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020