Serang (ANTARA News) - Kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda mencapai 981 kali, terdiri atas gempa vulkanik dangkal 116 kali, letusan 455 kali, tremor 279 kali dan hembusan 136 kali.

"Sejauh ini kegempaan Gunung Anak Krakatau cenderung menurun dibandingkan Jumat(19/6) mencapai 1.275 kali," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton Prambudi, Sabtu.

Ia mengatakan, kegempaan vulkanik, tremor, embusan dan letusan masih fluktuatif dengan interval tiga sampai 15 menit.

Selama terjadi kegempaan, pengunjung dan nelayan tidak diperbolehkan mendekati kawasan gunung, karena berbahaya bisa terkena lontaran bebatuan pijar berupa batu dan kerikil.

Sebab, sejak 6 Mei 2009 hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau masih dalam siaga atau level III.

Selain itu, saat ini kondisi Anak Krakatau di perairan Selat Sunda tertutup kabut tebal, sehingga tidak terlihat jelas dari pos pemantauan di Desa Pasauran.

Meski tertutup kabut, kegempaan vulkanik Anak Krakatau yang terdiri atas vulkanik.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009