Bengkulu (ANTARA News) - Neoliberal tidak mesti ditakuti tetapi diposisikan sebagai tantangan yang juga bisa dijadikan peluang untuk meraih sukses, kata anggota tim sukses SBY-Boediono, Prof Dr Subur Budi Santoso.

"Neoliberal merupakan salah satu dari dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini, dan kita tidak bisa lari dari hal itu," kata Subur yang juga Ketua DPP Indonesia Bisa itu di Bengkulu, Sabtu.

Dulu manusia terdiri dari tiga blok, yakni barat, timur dan non blok. Pasca perang dingin dan timbulnya globalisasi sekarang dunia tanpa blok, maka muncul perdagangan bebas atau neoliberal.

"Neoliberal itu bukan setan, jangan tidak perlu ditakuti. neoliberal merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama karena memang tidak mungkin dibendung oleh dunia, termasuk Indonesia," tegasnya.

Di zaman orde baru bangsa Indonesia ditakut-takuti dengan "anom setan desa" dan kini kembali ditakut-takuti dengan neoliberal.

Menurut dia, neoliberal harus disikapi secara dewasa dengan memanfaatkannya menjadi peluang bagi kemajuan perekonomian bangsa Indonesia.

Kemajuan ekonomi yang bisa dicapai diantaranya dengan mendorong tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi melalui simbol kemitraan.

Pola itu, kata dia, selama ini telah dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jadi tinggal ditingkat dan dioptimalkan saja.

Dengan demikian, tantangan pasar bebas dapat dilalui sekaligus menjadi peluang untuk membina UKM dan koperasi lewat kemitraan tadi, katanya.

Dia sangat prihatin melihat rakyat ditakut-takuti dengan neoliberal yang dialamatkan kepada pasangan capres SBY-Boediono.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009