Semarang (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno mengatakan, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan pada bulan Februari 2008, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat mencapai sekitar 9 juta orang.

"Jumlah pengangguran dari kalangan pria mendominasi," katanya  di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu.

Ia menyebutkan, dari jumlah pengangguran sekitar 9 juta tersebut, pengangguran pria mencapai sekitar 5 juta orang, sementara pengangguran wanita sebanyak 4 juta orang.

"Jumlah penduduk Indonesia sendiri sampai saat ini tercatat sebanyak 228 juta orang, dengan jumlah angkatan kerja sekitar 112 juta orang," katanya.

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, 62 persen di antaranya adalah kaum pria dan 38 persen kaum wanita, kata dia.

"Hal ini mengatakan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia adalah sekitar 8 persen dari keseluruhan jumlah angkatan kerja," katanya.

Sementara, kata dia, jumlah pengangguran dilihat dari segi pendidikan didominasi oleh mereka yang tidak bersekolah atau tidak tamat SD, lulusan SD, dan SMP yang mencapai sekitar 50 persen.

"Sebab, jumlah pengangguran lulusan SMP ke bawah mencapai 4,92 juta orang, lulusan SMA sebanyak 3,3 juta orang atau sebesar 40 persen, sedangkan sisanya lulusan diploma dan sarjana sekitar 10 persen dengan jumlah 1,14 juta orang," katanya.

Namun, ia mengatakan, jumlah pengangguran di kota ternyata lebih tinggi dari desa dengan perbandingan 5,62 juta orang dan 4,39 juta orang.

Selain itu, jumlah pengangguran di kota justru didominasi oleh lulusan SMA sebesar 35,74 persen, disusul lulusan SLTP sebesar 23,01 persen, dan terakhir lulusan universitas sebanyak 6,68 persen.

"Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan permasalahan nasional, karena akan berdampak terhadap ekonomi dan sumber daya yang terbuang secara percuma," katanya.

Menurut dia, sebenarnya permasalahan tingkat pengangguran yang tinggi merupakan akibat dari adanya "missmanagement" yang dilakukan negara selama ini.

Oleh karena itu, Departemen Tenaga Kerja dan Transmingrasi (Depnakertrans) akan terus mengupayakan pengurangan tingkat pengangguran dengan berbagai program yang ditindaklanjuti dengan kegiatan nyata.

Kegiatan tersebut, di antaranya adalah mengadakan unit pelatihan kerja keliling atau "mobile training unit" (MTU), pelatihan berbasis kompetensi, dan pengembangan desa produktif.

"Akan tetapi, kami tetap berharap pada masyarakat, khususnya para mahasiswa untuk tidak hanya berpikir sebagai pencari kerja, namun harus aktif berperan menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009