Markas Besar PBB, New York (ANTARA News) - Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Navi Pillay, Jumat, menyatakan prihatin atas masalah perlindungan hak asasi manusia di Iran, termasuk penahanan terhadap pengunjukrasa.
Dengan mengutip Juru Bicara Sekjen PBB Michelle Montas, Pillay menyatakan khawatir terhadap laporan adanya penggunaan kekuasaan berlebihan, kekerasan, serta meningkatnya penangkapan semena-mena menyusul gugatan terhadap hasil pemilihan umum pekan lalu di Iran.
"Dasar hukum penangkapan, terutama terhadap para pembela hak asasi manusia dan pegiat politik, tidak jelas," kata Pillay.
Mengenai demonstrasi besar-besaran yang terus berlangsung sejak beberapa hari terakhir di Tehran, Pillay memuji masyarakat Iran yang terus menjaga demonstrasi berlangsung dengan damai.
Namun ia menyatakan prihatin atas laporan adanya aksi kekerasan oleh para anggota milisi Basij, yang dianggapnya bertentangan dengan hukum internasional maupun hukum Iran sendiri.
"Pemerintah (Iran) bertanggungjawab untuk memastikan bahwa para anggota milisi dan badan-badan penegakan hukum tidak melakukan kekerasan," katanya.
Menjawab pertanyaan pers tentang kemungkinan Sekjen Ban Ki-moon mengirimkan surat pernyataan selamat kepada Mahmoud Ahmadinejad, Michelle Montas mengatakan Ban belum mengirim surat apapun.
"Beliau pertama-tama akan mengamati lebih dekat tentang apa yang telah terjadi selama pemilihan," kata Montas.
Pada awal pekan ini, Ban secara langsung akan mencermati situasi di Iran, menyusul kemenangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad atas lawannya Mir Hossein Musavi yang mengalami penentangan besar-besaran.
"Saya terus mengamati situasinya dengan cermat, termasuk saat pemilihan maupun demonstrasi dan pertentangan yang berlangsung," kata Ban di New York.
"Pada saat yang sama, saya juga mengetahui adanya instruksti dari para pemimpin agama agar investigasi dilakukan untuk mengungkap masalah ini," tambahnya.
Situasi politik yang memanas di Iran, juga terus menjadi salah satu perhatian utama media massa di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah stasiun televisi berlomba menayangkan gambar dan laporan secara langsung dari Tehran, terutama situasi demonstrasi besar-besaran yang digelar di ibukota Iran itu.
Laporan langsung juga didukung dengan alokasi waktu yang intensif untuk menayangkan program wawancara, dialog, dan analisis seputar situasi di Iran. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009