Jakarta (ANTARA News) - Tim kampanye nasional pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono dan cawapres Boediono mengatakan semua kampanye negatif harus dijawab dan dipaparkan dengan jelas sehingga masyarakat tidak akan salah persepsi.

Hal tersebut disampaikan Ketua tim kampanye nasional SBY-Boediono, Hatta Rajasa dalam pertemuan dengan para wartawan di Jakarta, Jumat malam.

"Saya ambil contoh `black campaign` pada minggu pertama dimulainya kampanye, kita lihat sesuatu yang tidak sesuai fakta maka kami jelaskan bahwa Pak Boediono tidak seperti itu bahwa di negeri kita, siapapun presidennya, neolib tidak akan pernah masuk ke Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan gelombang kampanye negatif ke kubu SBY-Boediono terus bergulir dengan berbagai tema seperti agama yang dianut cawapres Boediono hingga isu jilbab.

"Saya merasa jangan kita masuk wilayah yang seperti itu karena itu sensitif buat masyarakat kita, oleh karena itu kita menjelaskan hati-hati pada masyarakat," papar Hatta.

Hatta menambahkan meski diserang oleh kampanye negatif, kubu mereka tidak akan melancarkan kampanye negatif sebagai serangan balik.

"Kami juga defense dalam posisi itu dan tidak akan campaign buruk, kami selalu menjelaskan saja. Strategi kami menggerakkan sampai ke desa-desa apa itu visi dan misi dengan menggunakan alat-alat, kami tidak akan masuk ke wilayah yang masuk black campaign itu," tegasnya.

Terkait adanya isu penolakan sejumlah iklan kampanye pasangan capres-cawapres lain di stasiun televisi, Hatta mengatakan sama sekali tidak ada intervensi untuk hal itu.

"Hari gini mana mungkin intervensi?,tidak mungkin," kata Hatta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009