Jakarta (ANTARA News) - Pernyataan Ketua Partai Ultranasionalis Yisrael Beitenu, Lieberman, yang tidak mau menghentikan pembangunan wilayah di Tepi Barat merupakan kemunduran proses perdamaian Israel-Palestina, kata Pengamat Negara Timur Tengah, Hamdan Basyar.
"Ini sebuah kemunduran, perdamaian Palestina-Israel terjadi jika Israel menghentikan pengembangan wilayah di Tepi Barat," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Lieberman memang bersikeras untuk mempertahankan pengembangan wilayah ini dan pasti akan menentang pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu yang menyatakan setuju pembentukan negara merdeka tanpa militer.
Partai ultranasionalis Yisrael Beitenu yang dipimpin Lieberman ini adalah bagian dari pemerintah koalisi Netanyahu yang dipimpin partai Likud.
Pada pemberitaan sebelumnya, Lieberman menolak permintaan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton untuk menghentikan pembangunan perumahan di Tepi Barat.
"Kami ingin melihat permukiman-permukiman itu dihentikan," kata Hillary kepada para wartawan pada saat ia bertemu dengan Lieberman.
Menanggapi hal ini, Lieberman mengatakan, "Kami pikir bahwa sebagai mana halnya di banyak tempat, bayi lahir, orang-orang menikah, beberapa meninggal dunia dan kami tak bisa menerima visi ini mengenai pembekuan menyeluruh dan mutlak atas permukiman-permukiman itu.
"Saya rasa bahwa kita harus mempertahankan pertumbuhan alami," katanya.
"Pendekatan ini sangat jelas dan juga kami mempunyai beberapa pengertian dengan pemerintah sebelumnya (George W. Bush), dan kami berusaha untuk melaksanakannya," ujarnya.
Namun, Hillary tidak setuju dengan pendapat itu. "Bila memperhatikan sejarah pemerintahan Bush, ada perjanjian-perjanjian bukan tak resmi atau dalam bentuk ucapan yang dapat dilaksanakan," katanya, mengulangi pernyataan sebelumnya.
Lieberman menandaskan kembali seruan-seruan untuk segera mengadakan perundingan langsung dengan Pemerintah Palestina yang dipimpin Mahmud Abbas, yang menolak kebijakan pemerintah Netanyahu terhadap mereka.
"Pernyataan Netanyahu itu hanya untuk mengurangi tekanan dari negara lain, dan Lieberman pasti akan menolak kebijakan atas Pelestina yang merdeka," kata Hamdan melanjutkan.
Peniliti LIPI ini juga berpendapat bahwa perang Palestina-Israel ini bukanlah perang agama, tetapi untuk merebutkan wilayah.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009