Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengakui sudah terjadi pencurian besi baik berupa baut, mur, dan sebagainya di Jembatan Suramadu namun saat ini sudah dapat dikendalikan setelah uji coba berakhir pada Rabu (17/6).

"Memang ada laporan pencurian dan sebagainya tetapi sekarang sudah dapat dikendalikan, serta kejadian itu sudah dilaporkan ke Kepolisian," kata Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, sejak beroperasi penuh Rabu (17/6) PT Jasa Marga sudah menyiapkan petugas Patroli Jalan Raya (PJR) sehingga tidak ada lagi kendaraan yang berhenti di tengah jalan.

Hermanto mengatakan, sangat menghargai PT.Jasa Marga selaku operator sudah menjalankan tugasnya dalam mengoperasikan Jembatan Suramadu sehingga pengguna jalan dapat aman dan nyaman melewatinya.

Dia mengatakan, PT.Jasa Marga akan menjalankan tugas selama 18 bulan sebagai operator jembatan ini sebelum nantinya pemerintah akan melaksanakan tender pemeliharaan dan pengoperasian sekaligus.

Saat ini karena masih dalam masa jaminan kontraktor maka pemeliharaan menjadi tanggungjawab kontraktor, setelah nanti diserahterimakan kepada pemerintah menjadi kewajiban perusahaan yang mengoperasikannya, jelasnya.

Sebenarnya untuk pemeliharaan juga tidak akan membutuhkan biaya, apabila terjadi kerusakan sebelum usia kontruksi habis sudah ada perusahaan asuransi yang melindungi.

Dipasikan Jasa Marga untuk menjaga reputasinya akan tetap mengikuti tender berikutnya yang rencananya tetap akan diselenggarakan melalui sistem beauty contest (kontes keunggulan).

Pengalaman dalam mengoperasikan Jembatan Yamuna menjadi nilai tambah tersendiri bagi Jasa Marga dalam memenangi tender berikutnya serta pengalaman dalam mengoperasikan jembatan sepanjang 5,5 kilometer ini.

Hermanto mengatakan, setelah Suramadu pemerintah akan melanjutkan penyelesaian Jembatan terpanjang Musi 3 dan Jembatan Kayan terakhir merupakan jembatan yang menghuvungkan Lintas Selatan Kalimantan.

Sementara Jembatan Selat Sunda, Hermanto mengatakan, sudah ada swasta yang berminat untuk membangun meski saat ini masih dalam tahap finalisasi rancangan rinci.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009