"Patroli rutin, patroli intelijen tetap kita lakukan dan intensitasnya dinaikkan, kita tidak akan mengambil risiko besar pada waktu seperti saat ini," ujar Rasyid, dalam keterangannya di Belawan, Medan, Minggu.
Ia mengatakan, negara saat ini sedang mewaspadai Pandemi COVID-19 terutama penyebarannya yang dikhawatirkan datang dari luar negeri.
Baca juga: Lanal Tanjung Balai Asahan amankan 20 TKI ilegal dari Malaysia
Baca juga: TNI-AL awasi "jalur tikus" masuknya TKI ilegal saat pandemi COVID-19
Baca juga: Lanal Tanjung Balai Asahan amankan TKI Ilegal dari Malaysia
"TNI AL khususnya Lantamal I Koarmada I melalui Lanal-Lanal jajarannya akan terus meningkatkan tugas patroli yang merupakan hal rutin dilaksanakan terutama di tempat-tempat yang disinyalir menjadi jalur-jalur masuk secara ilegal," katanya.
Rasyid menyebutkan, selain penyelundupan TKI Ilegal yang akhir-akhir ini marak terjadi di Tanjung Balai Asahan (TBA), Lantamal I Belawan juga tetap mewaspadai kemungkinan penyelundupan lainnya seperti komiditi dan narkoba.
"Dalam beberapa pekan terakhir kita sudah sekian kali mengamankan TKI Ilegal yang kembali dari Malaysia dan itu selalu menjadi perhatian lebih kita akhir-akhir ini guna meningkatkan patroli," katanya.
Ia mengatakan TNI AL berupaya menangkap TKI yang berusaha diselundupkan agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke Indonesia untuk dipulangkan ke daerahnya.
"Tanpa kecuali, akan kita cek kondisi kesehatan dan suhu tubuh penumpang, prosedur penyemprotan disinfektan kepada seluruh TKI dan Kapal juga kita laksanakan guna meminimalisir penyebaran COVID-19 yang datang dari luar. Selain itu, kapal dan penumpang diperiksa barang bawaannya untuk memastikan tidak ada bawaan barang terlarang yang dibawa dari luar," katanya.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020