Gorontalo (ANTARA) - Polda Gorontalo bersama jajaran Polres dibantu TNI, Pemerintah Daerah, Jasa Raharja, BMKG, BPBD dan mitra lainnya menggelar Operasi Ketupat 2020.

Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono di Gorontalo, Minggu, mengatakan jika pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Penyebabnya tak lain karena Indonesia saat ini tengah menghadapi wabah virus corona. Sejumlah kebijakan langsung diambil untuk mencegah penyebaran semakin luas, salah satu kebijakan yang baru diputuskan Presiden, yakni soal larangan mudik bagi warga di zona merah," ujarnya.

Baca juga: Polrestabes Medan hari pertama Operasi Ketupat Toba 2020 di tiga titik
Baca juga: Operasi Ketupat Lodaya, Polda Jabar sosialisasi larangan mudik
Baca juga: Operasi Ketupat Tinombala, Polda Sulteng siagakan 1.260 personel


Hal ini juga berpengaruh pada kebijakan Polri dengan memajukan waktu Operasi Ketupat 2020. Operasi Ketupat biasanya digelar jelang lebaran hingga seminggu setelah lebaran.

"Tapi, kali ini berbeda Operasi Ketupat sudah dimulai sejak hari pertama Ramadhan 2020 atau 24 April 2020," bebernya.

Ia mengatakan bahwa Operasi Ketupat kali ini bernuansa kemanusiaan untuk mendukung kebijakan pemerintah berkaitan dengan larangan mudik guna mencegah penyebaran COVID-19. Operasi ini bersifat terbuka dan dalam bentuk operasi harian ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan perlindungan dan penganyoman dan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat melaksanakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman," katanya.

Dalam operasi ini Polda Gorontalo melibatkan sebanyak 150 orang personil gabungan dengan sasaran tujuan operasi yakni melarang masyarakat untuk mudik lebaran, terjaminnya rasa aman masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah serta terwujudnya situasi ketertiban dan keamanan masyarakat yang kondusif.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020