"Laporan kinerja keuangan, operasi dan korporasi tahun 2008 sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 1 Juni lalu," kata Direktur Utama PT Pertamina Tongkang (PTK), Djaelani Sutomo di Jakarta, Kamis.
Menurut Djaelani, berbagai keberhasilan itu tidak diperoleh dengan mudah terlebih tahun 2008 merupakan periode penuh tantangan dan perjuangan bagi Pertamina Tongkang dalam meningkatkan kinerjanya.
Selain pergantian jajaran direksi pada September 2008, perusahaan ini dihadapkan pula pada tantangan fluktuasi harga minyak dan nilai tukar serta krisis keuangan global. "Hal itu menjadi tantangan dan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk lebih fokus melakukan terobosan-terobosan baru dalam bisnisnya serta memperkuat fondasinya dengan komitmen penuh dari jajaran direksi dan karyawan," katanya.
Djaelani menjelaskan, berbagai peluang bisnis diupayakan dapat diraih tahun ini untuk menjaga kelangsungan peningkatan kinerja perusahaan. Diantaranya, kerja sama pengadaan kapal pengolahan minyak atau Floating Production Storage Offloading/Floating Storage Offloading (FPSO/FSO) bagi Petronas Carigali Ltd di Madura. Kemudian melalui unit usaha PTK Kabil Marine Oil Base di Batam menjajaki kerja sama dengan kontraktor-kontraktor migas untuk mengelola lahan terbuka bagi penyimpanan barang-barang eksplorasi lepas pantai milik KKKS.
Selain itu, pengadaan kapal tanker Long Term Time Charter (LTTC) untuk transportasi bahan bakar minyak produksi PT Pertamina (Persero), LTTC untuk transportasi LPG dengan PT Pertamina (Persero) serta FPSO/FSO dan LPG dengan ConocoPhillips di Laut China Selatan, katanya.
Untuk rencana investasi tahun 2009, lanjut Djaelani, PTK berencana membangun 2 unit kapal jenis harbour tug dan AHTS (anchor handling tug supply). Sementara pada tahun 2008 sudah direalisasikan investasi pengadaan kapal tanker 1.500 DWT yang akan disewa oleh Pertamina selama 5 tahun, ungkapnya.
Saat ini, jaringan bisnis PTK telah mencapai 11 cabang dan 14 sub cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, katanya. "Kami akan menjaga keberlangsungan usaha sesuai dengan visi perusahaan bisnis jasa maritim yang unggul, tangguh dan terpercaya," ujar Djaelani Sutomo.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009