Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Islam Iran menyatakan bahwa pemilihan presiden kesepuluh telah diselenggarakan dalam atmosfer demokrasi, transparan dan bebas.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran, dalam siaran persnya, Kamis, mengatakan hasil pemilihan presiden yang diikuti sekitar 85 persen dari pemilih dan presiden terpilih memenangkan sebesar 63 persen suara.
Iran mencontoh negara-negara maju dalam pemilihan parlemen Eropa yang diselenggarakan di 27 negara, dimana tingkat maksimum partisipasi rakyat hanya 43 persen.
Pemilu ini diselenggarakan dengan keberadaan perwakilan dari setiap empat calon presiden di berbagai tempat pemungutan suara dan dalam atmosfer yang aman dan jauh dari kecurigaan apapun.
Iran juga menegaskan bahwa dalam pemilihan presiden ini para wakil setiap calon melakukan pemantauan dalam proses pemilihan dan perhitungan.
Sesuai dengan hasil yang diumumkan, Mousavi unggul di dua provinsi dan ibukota (Teheran), sedangkan Ahmadinejad menang di beberapa di provinsi-provinsi lain.
Berdasarkan Undang-undang Republik Islam Iran, para calon presiden yang ingin protes terkait pemilu harus menyampaikan secara tertulis kepada Dewan Garda dan dengan waktu 7-10 hari akan menindaklanjuti protes tersebut.
Demontrasi dan kekacauan ketertiban umum oleh suatu kelompok yang mengklaim para pendukung calan yang kalah pada saat protes merupakan pelecehan suara terbanyak dan nilai-nilai demokrasi.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009