Lifter yang saat ini terdaftar sebagai atlet Persatuan Angkat Berat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim itu sempat tertinggal oleh Qiau lifter China, pada angkatan snatch. Namun Eko bisa menyalibnya di angkatan clean & jerk dan angkatan total.
"Memang pada angkatan snatch Qiao lebih unggul satu kilogram atas Eko, Qiao meraih angkatan 137 kilogram, sedangkan Eko dengan 136 kilogram, disusul lifter Iran Ihab Youssef dengan 133 kilogram, tapi ini merupakan strategi untuk menjaga tenaga Eko agar bisa maksimal di angkatan clean & jerk, karena kami tahu lifter Cina tidak punya kekuatan di angkatan clean & jerk," terang Lukman pelatih tim Indonesia melalui ponselnya.
Lukman mengaku bangga ketika Lagu Indonesia Raya berkumandang di Sala Polivalenta, gedung tempat dilangsungkannya kejuaraan dunia angkat besi junior setelah lifter kelahiran 20 Juli 1989 ini dengan meyakinkan merebut dua emas dari angkatan clean & jerk dan angkatan total.
Pada angkatan clean & jerk, peraih emas SEA Games Thailand 2007 ini bisa membalikkan keadaan. Dua pesaingnya, Qiao Ningbo asal Cina dan Ihab Youssef dibuatnya tak berdaya. Pada angkatan ini Eko meraih angkatan 161 kilogram, Ihab Youssef 157 kilogram dan Qiao Ningbo 155 kilogram.
"Saya benar-benar salut dengan perjuangan Wawan pada angkatan clean & jerk. Seharusnya dia bisa mengangkat hingga angkatan 170 kilogram, tapi waktu itu cedera di lutut kanannya mulai terasa sehingga diputuskan berhenti di angkatan 161 kilogram karena memang sudah menang," terang Lukman.
Keberhasilan Wawan mengangkat barbel seberat 161 kilogram pada angkatan clean & jerk membuatnya mengumpulkan total angkatan terbanyak dengan total berat 297 kilogram.
Sedangkan Qiao menempati peringkat dua dengan angkatan 292 kilogram dan tempat ketiga diraih Ihab dengan angkatan 290 kilogram. Dengan demikian, secara keseluruhan Wawan meraih dua emas dari angkatan clean & jerk dan angkatan total, dan satu perak dari angkatan snatch.
Lukman menerangkan, pada kejuaraan ini peraih perak Olimpiade Beijing Cina 2008 ini tidak dibebankan target juara, melainkan hanya dibebankan meraih target angkatan mencapai 305 kilogram.
"Meskipun Eko menjadi juara dunia tahun 2007 di kelas 56 kilogram, tapi tahun ini kami tidak beri dia target juara karena tahun ini Eko naik kelas menjadi 62 kilogram, sehingga target yang kami berikan hanya meraih angkatan 305 kilogram. Syukurnya dia mampu mempertahankan prestasinya sebagai juara dunia," kata Lukman. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009