Gaza (ANTARA News) - Para pemimpin kelompok Palestina yang bermusuhan, Fatah dan Hamas, Rabu malam menggelar pertemuan di Gaza dan mereka saling tukar daftar tahanan politik (tapol), kata seorang pejabat senior Fatah.

Ibrahim Abu al-Najja mengatakan kepada para wartawan, bahwa pemimpin kedua gerakan menandaskan kembali dalam pertemuan itu, apa-apa yang telah mereka setujui dalam pertemuan sebelumnya, di Gaza dua hari lalu.

"Kami sepakat untuk menghentikan perang media dan hasutan-hasutan, selain menghentikan penahanan-penahanan politik di Tepi Barat dan Jalur Gaza," kata Abu al-Najja seperti dilaporkan Xinhua-OANA.

Ia menambahkan, bahwa `dalam pertemuan hari ini, kami saling menukar daftar tahanan politik di kedua daerah.`

Jalur Gaza telah berada di bawah kekuasaan Hamas sejak Juni 2007, sedangkan Tepi Barat masih berada di bawah Partai Fatahnya Presiden Mahmoud Abbas, yang didukung negara-negara Barat.

Kedua pihak saling melakukan kekerasan terhadap para anggota masing-masing gerakan.

"Para pemimpin Hamas berikrar di dalam pertemuan untuk mempertimbangkan secara positif daftar tahanan Fatah yang berada di penjara-penjaranya di Gaza," kata Abu al-Najja.

Ia menambahkan, bahwa `pertemuan tersebut berlangsung positif dan konstruktif.`

Mesir, yang mensponsori dialog rekonsiliasi Palestina, bermaksud akan mengundang para pemimpin Fatah dan Hamas, untuk melakukan putaran terakhir perundingan-perundingan pada 28 Juni.

Mesir meminta dengan tegas bahwa kelompok-kelompok Palestina bersedia menanda-tangani suatu perjanjian di Kairo 7 Juli. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009