Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore cenderung stabil, karena menjelang penutupan muncul aksi beli rupiah sehingga terhindar dari koreksi harga yang berkelanjutan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp10.245-Rp10.265 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.250-Rp10.265 atau naik lima poin.

Pengamat ekonomi Anton Gunawan mengatakan, pergerakan rupiah yang cenderung stabil, karena pelaku pasar menilai saatnya untuk membeli rupiah setelah beberapa hari terpuruk.

Namun aksi beli rupiah hanya berlangsung dalam hitungan menit menjelang penutupan pasar sore, sehingga kenaikannya belum berarti, katanya.

Anton Gunawan sebelumnya memprediksi, indikasi melemahnya rupiah sekitar bulan Juni merupakan hal biasa dan sifatnya sementara, karena adanya kegiatan profit taking menjelang musim liburan.

"Kalau tidak ada indikasi berita negatif, maka rupiah akan kembali menguat akhir tahun nanti," katanya.

Hal ini, lanjut dia terlihat mulai membaiknya rupiah, karena pelaku pasar menilai untuk segera melepas dolar dan membeli rupiah, namun reaksi beli rupiah agak terlihat sehingga kenaikannya relatif kecil.

Menurut dia, rupiah akan menguat hingga 9.800 pada penutupan tahun ini, dan faktor pemilu diharapkan akan memicu sentimen positif, asalkan kondisi keamanan juga kondusif setelah hasil pemilihan presiden mendatang.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa inflasi tahun ini akan menjadi lebih rendah dari tahun sebelumnya karena BI telah menurunkan suku bunga acuan hingga tujuh persen dan memperkuat posisi rupiah. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009