Grup musik yang khusus melantunkan lagu-lagu islami ini ternyata sangat menggemari makanan masakan Padang.
"Untuk makanan, kami tidak masalah bisa cepat menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia," kata pemimpin grup musik Debu, Mustafa Daood.
Menurut dia, ada dua hal yang disukai di Indonesia yakni makanan dan musik dangdut/gambus karena di negeri asalnya tidak bisa mendapatkan hal itu.
Ia mengatakan, waktu pertama kali kelompok musiknya makan di sebuah restoran Padang semua makanan yang disajikan disantap habis karena tidak tahu bagaimana memakannya.
"Waktu itu kami tidak tahu bagaimana cara memakannya, sedangkan menu yang disajikan banyak sekali maka kami makan semua dan ternyata rasanya memang enak," katanya.
Menurut dia, personilnya mudah menyesuiakan makanan Indonesia karena sebelum hijrah ke sini telah membiasakan untuk makan nasi.
"Hanya saja di sini banyak sayuran dan buah-buahan, kalau di Amerika Serikat juga ada tetapi tidak banyak," katanya.
Selama tinggal di Indonesia sekitar 10 tahun ini Debu telah menghasilkan empat album berbahasa Indonesia, yakni Mabuk Cinta, Makin Mabuk, Nyawa dan Cinta, dan Gubahan Cinta.
Personel grup musik Debu terdiri Mustafa (vokal), Saleem (seruling), Daood (drumer/perkusi), Naseer (tamborin), Mujahid, Layla, Husniah, Shakurah, Najmah, dan Naimah. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009